------------------------------
Hikmah Dirahasiakannya Waktu Lailatul QadrÂ
Syaikh Al-Utsaimin mengatakan, "Boleh jadi Allah swt merahasiakan terjadinya Lailatul Qadr karena dua hikmah: pertama, agar terlihat orang yang bersungguh-sungguh dalam menggapainya, sehingga dia berusaha pada setiap malam dengan harapan meraihnya. Sekiranya Lailatul Qadr terjadi pada suatu malam tertentu niscaya manusia tidak sungguh-sungguh kecuali pada malam tersebut saja. Hikmah kedua, agar manusia bertambah amal shalihnya dengan taqarrub kepada Allah. (Fatawa Nur Alad Darb juz 11 hal 2)
Hikmah lain selain dua di atas, bahwa Allah swt memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan jerih payah yang dilakukan. Keutamaan Lailatul Qadr yang luar biasa tersebut, untuk meraihnya tentu dibutuhkan jerih payah yang besar juga. Rasulullah saw mengatakan kepada Aisyah yang akan melaksanakan umrah dari Tan'im:
"Dan akan tetapi pahala umrahmu tergantung pada besaran uang yang kamu keluarkan dan jerih payahmu". HR. Al-Bukhari no 1787 dan Muslim no 1211
Aktivitas Menghidupkan Malam Lailatul Qadr
- Qiyamul Lail
"Barangsiapa yang shalat (termasuk ibadah-ibadah yang lain) pada malam Lailatul Qadar dengan keyakinan dan keikhlasan, maka diampuni dosa yang telah berlalu.". HR. Al-Bukhari no 1901 dan Muslim no 760
Rasulullah saw menggunakan malam-malam ganjil untuk melaksanakan shalat. Sebagaimana hadits, "Kami shalat bersma Rasulullah saw pada bulan Ramadhan malam ke duapuluh tiga sampai sepertiga malam pertama, kemudian kami shalat bersamanya pada malam duapuluh lima sampai separuh malam, kemudian kami shalat bersamanya pada mlam duapuluh tujuh sampai kami mengira kami tidak mendapati al-falah, dan kami waktu itu mengatakan sahur al-falah" (HR. Ahmad no 18402).
Nabi saw bersabda. "Barang siapa yang "yaqum" (berdiri) pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, maka diampuni dosa yang telah berlalu" (HR.Al-Bukhari no 35). Musthafa Al-Bagha dalam Ta'liq Shahih Al-Bukhari mengatakan: "Menghidupkannya dengan shalat dan bentuk-bentuk taqarrub yang lain".
- I'tikaf
Nabi saw i'tikaf pada sepuluh terakhir sampai beliau wafat, dan istri-istranya pun melakukan i'tikaf sesudahnya. (HR. Al-Bukhari no 2026 dan Muslim no 1172)
- Perbanyak berbagai bentuk ibadah lainnya
Bentuk-bentuk ibadah yang dapat dilaksanakan saat menghidupkan Lailatul Qadr, diantaranya perbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur'an, perbanyak membaca dan mempelajari hadits dan sirah Nabi saw, perbanyak dzikir dengan membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Di antara lafalnya bacaan dzikir malam lailatul qadar adalah subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil azhim (HR. Al-Bukhari no 6682 dan Muslim no 2694), subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallah, wallahu akbar (HR.Muslim no 2695).