Ketiga, riwayat Ibnu Abbas : duapuluh rakaat di luar witir
Dari Ibnu Abbas ra dia berkata, "Rasulullah saw shalat di bulan Ramadhan -- bukan dalam jama'ah -- duapuluh rakaat dan witir". HR. Al-Baihaqi dalam Al-Kubra no 4286.
Namun hadits ini dalam sanadnya terdapat Abu Syaibah. Al-Baihaqi mengatakan dia dha'if.
Keempat, Bukhari dan Muslim menyatakan shalat malam Nabi dikerjakan dua rakaat dua rakaat
Nabi saw bersabda, "Shalat malam itu dua-dua, apabila salah seorang kalian khawatir shubuh maka shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat yang telah dikerjakan". HR. Al-Bukhari no 990 dan Muslim no 749.
Dalam hadits ini, dijelaskan cara Nabi saw melaksanakan shalat malam  dengan dua rakaat dua rakaat, tanpa keterangan bulan dan jumlah rakaatnya.
Shalat Tarawih pada Zaman Umar ra
Berikutnya, kita lihat bagaimana shalat Tarawih dilaksanakan pada zaman Khalifah Umar bin Khathab. Terdapat riwayat yang shahih yang menyatakan bahwa Tarawih pada zaman Umar sebanyak sebelas rakaat.
Pertama, Umar ra melaksanakan Tarawih berjamaah dengan satu imam
Dalam riwayat yang shahih, Umar ra mengumpulkan orang-orang dalam satu imam, tanpa terdapat keterangan jumlah rakaatnya. Abdurrahman bin Abdul Qari' menceritakan bahwa suatu malam dirinya bersama Umar ra di bulan Ramadhan keluar menuju masjid.Â
Ternyata orang --orang terbagi-bagi berkelompok-kelompok. Seseorang shalat sendirian, seseorang shalat bersama beberapa orang (tidak lebih dari sepuluh).