Mohon tunggu...
Martua Intan
Martua Intan Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati Lingkungan Hidup

Dilahirkan di Pontianak. Pernah tinggal di Australia hampir 9 (sembilan) tahun. tertarik dengan lingkungan hidup, khususnya tentang pelestarian sumber air dan peduli dengan dampak penambangan di tanah borneo.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir di Hulu Kalimantan Barat. Restorasi Daerah Aliran Sungai Setengah Hati.

4 November 2021   14:00 Diperbarui: 4 November 2021   14:02 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh ironis dimana Kalimantan Barat yang dijuluki "Propinsi Seribu Sungai" tidak mengimplementasikan pernyataan Bapak Sutarmidji, selaku Gubernur Kalimantan Barat yang menyatakan 70% DAS Kapuas telah mengalami kerusakan. Pernyataan ini bukan saja ditujukan kepada daerah yang terkena banjir saat ini, seperti Sanggau, Kapuas Hulu, Melawi, Sintang dan Sekadau, namun juga kepada seluruh daerah yang baik langsung atau tidak berada di jalur DAS Kapuas. Pelibatan berbagai pihak sangat dibutuhkan, termasuk dalam mengenyampingkan ego sektoral dalam penangganannya.

Kedatangan Menteri Sosial, Tri Rismaharini ke wilayah terdampak banjir di Kalimantan Barat,  membuat warga masyarakat pulih kembali dalam menghadapi bencana banjir ini. Bantuan sangat dibutuhkan oleh warga yang mengalami musibah banjir, baik makanan, obat-obatan, tenda-tenda darurat dan bantuan pasca banjir, seperti perbaikan bangunan yang rusak serta penyediaan sarana dan prasarana lainnya. Namun kedepannya pemulihan daerah seperti restorasi DAS, kebijakan pembangunan yang tidak hanya berfokus kepada kepentingan ekonomis tapi juga kepentingan secara ekologis, menjadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Memulihkan keadaan pasca terjadinya banjir patutlah dihargai, tapi melakukan usaha-usaha yang maksimal dalam mencegah banjir kembali itu lebih terpuji.

"Memadamkan api memang sangat terpuji, namun tidak memicu terjadinya api itu lebih mulia"-  (Donald Manalu -2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun