Mohon tunggu...
Martino
Martino Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Freelance Writer

Gemar Menulis, Penimba Ilmu, Pelaku Proses, Penikmat Hasil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Aroma Jatuh ke Hati

29 Desember 2017   23:51 Diperbarui: 30 Desember 2017   00:02 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhirnya ku terima botol mini yang sekilas berwarna hijau dan bertutup ungu karena memang masih terasa nyeri. Minyak kayu putih rupanya. Aku teteskan beberapa dijari dan hirup aromanya sebelum aku oleskan pada kening. Tercium aroma mawar yang segar nan lembut.

"Wah beda banget dari minyak kayu putih biasanya " pikirku. Aku perhatikan botolnya tertulis 'Minyak ekaliptus, aromatherapy-rose' produk Cap Lang.

"Gimana dek? Enak kan?"ujar ibu tadi.

"Wah iya bu, terimakasih banyak ya bu" jawabku sambil segera mengembalikan kepada empunya.

Aku tertarik untuk membeli Kayu Putih Aroma seperti itu. Selain aromanya menyegarkan, khasiatnya juga aku butuhkan.

        Setelah melewati beberapa stasiun pemberhentian, akhirnya KRL tiba di stasiun UI. Jam menunjukan pukul 08.20. Aku bergegas menuju gedung fakultas. Saat itu aku baru menyadari ternyata pakaianku terasa basah efek hujan tadi. Bisa masuk angin, pikirku. Aku langsung teringat dan memutuskan mampir ke toserba koperasi mahasiswa  yang memang. Kebetulan niatku ingin membeli minyak KayuPutihAroma tadi.

        Pucuk dicinta ulam tiba. Di etalase aku menemukan apa yang aku cari tadi. Bahkan aku baru tahu ada 4 varian aroma sekaligus,  lavender, rose, green tea dan ekaliptus, semuanya kayu putih aromaterapi! Aku memutuskan untuk membeli aroma mawar karena terlanjur jatuh hati tadi. Selesai membayar dan melanjutkan perjalanan ke fakultas, ponsel ku berdering. Ternyata WAdari Gita yang hari ini juga bimbingan mengabariku kalau dosenku sudah tiba.

       

        Sesampainya di fakultas tampak si Gita menunggu. Aku tidak langsung menghampirinya, tetapi ke toilet terlebih dulu. Selang 5 menit, aku menghampirinya.

"Gitaa, sorry lama nunggu, hhe.." ucapku

"Ih, darimana aja sih. Kamu lagi sakit perut ya buru-buru ketoilet? Makan apaan tadi pagi sampe sakit perut ?" tanya Gita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun