Mohon tunggu...
Martin Karakabu
Martin Karakabu Mohon Tunggu... Guru Kampung yang Tertarik pada Dunia Bloging dan Menyukai Kegiatan di Luar Lapangan -

https://www.karakabu.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjelasan dan Contoh Pembicara Pertama dalam Lomba Debat Bahasa Indonesia

3 Maret 2018   13:40 Diperbarui: 3 Maret 2018   13:50 148653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi lomba debat Bahasa Indonesia/ sumber foto: dokumentasi pribadi

Mendengarkan berasal dari kata dasar dengar, yakni suatu aktifitas menangkap suatu bunyi melalui indra pendengaran tanpa harus berusaha memahami maksud dibalik bunyi tersebut (Keraf, 12:1992). Hal ini tentu berbeda dengan kata menyimak yakni berusaha secara sunggu-sunggu untuk memahami bunyi yang ditangkap melalui indra pendengaran atau telinga. Sedangkan musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama tertentu, seperti regge, pop, dandut, dan lain sebagainya.

Jadi mendengarkan musik yang kami maksudkan adalah upaya mendengarkan instrument musik tertentu tanpa berusaha memahami bunyi-bunyi tersebut.

Kata kunci kedua adalah berkendara, yakni duduk di atas sesuatu yang dinaiki atau ditunggangi. Sesuai mosi ini maka yang dimaksudkan dengan kata dinaiki atau ditunggangi ialah kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Jadi bukan kuda atau unta yang kami maksudkan pada kata kunci yang kedua ini.

Terakhir adalah berbahaya. Kata kunci tersebut kami maknai sebagai suatu keadaan yang tidak normal.

Jadi berkendara sambil mendengarkan musik sama sekali tidak berbahaya karena tidak ada upaya untuk memahami bunyi musik tersebut sehingga kosentrasi saat berkendara tetap ada. Oleh karena itu kami tim pro sangat mendukung mosi ini dengan dua dasar argumentasi.

Pertamakarena mendengarkan musik dan berkendara adalah dua aktifitas yang berbeda dan melibatkan dua indra yang berbeda pula sehingga tidak menimbulkan bahaya; sekali lagi kami tegaskan bahwa mendengar disini adalah upaya sambil lalu tanpa ada usaha memahami arti atau makna dari bunyi-bunyi tersebut.

Kedua berangkat dari kata kunci ketiga tentang bahaya yang kami makna sebagai suatu keadaan; kata tersebut bukan kata benda melainkan kata sifat. Yakni keadaan tersebut bisa terjadi jika orang atau oknum dengan sengaja menimbulkan hal itu terjadi. Artinya selama yang bersangkutan tidak mengijinkan hal itu terjadi maka bahayapun tidak akan terjadi. Dasar argumentasi ini terlepas dari konteks teologi tentang Tuhan.

  • Menyampaikan argument berdasarkan tugas pembicara pertama sekaligus meringkas point-point pembicaraan yang telah disampaikan

Bagian ini berisi rangkuman dari dasar argument yang dijelaskan oleh pembicara pertama.

 

Contoh

Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa bahaya tidak akan terjadi hanya karena orang mendengarkan musik saat berkendara. Selama yang bersangkutan tidak mengijinkan keadaan tersebut terjadi. Apalagi hanya karena mendengarkan musik tanpa ada upaya memahami musik tersebut. Kata lainnya adalah sang pengendara masih bisa berkosentrasi dengan kendaraan yang dikendarai. Poinya ialah suatu keadaan bisa terjadi hanya jika seseorang mengijinkan keadaan tersebut terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun