PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DAN NUMERASI SERTA HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN METODE STUDI LITERATUR SERTA EKSPERIMEN MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI-MIPA DI SMAS SANTO FRANSISKUS ASSISI SAMARINDA
Oleh :
MARTHA SARI, S.Pd. (201503147010)
Mindset sebagian besar peserta didik di SMA mengatakan bahwa ”Fisika itu sulit”, karena mempelajari fisika tidak hanya dibutuhkan pemahaman konsep serta ketrampilan tetapi juga perhitungan matematis. Fisika tidak hanya mempelajari tentang teori namun juga lebih dinamis dengan bukti-bukti nyata di sekitarnya.
Latar belakang masalah adalah kurangnya kemampuan literasi dan numerasi yang dihadapi oleh peserta didik di kelas XI-MIPA SMAS SF Assisi Samarinda serta pembelajaran Fisika di kelas yang berpusat pada guru (teacher centered) sehingga hasil belajar peserta didik cenderung rendah. Hal itu disebabkan oleh keberagaman pengetahuan dasar literasi dan numerasi serta guru yang ingin memenuhi target kurikulum dalam waktu yang relatif singkat sehingga pembelajaran Fisika di kelas membuat peserta didik merasa bosan, tidak suka pada mapel Fisika dan kurang aktif terlibat dalam pembelajaran.
Praktek ini menurut saya penting dibagikan agar menumbuhkan budaya literasi dan numerasi peserta didik berdasarkan kejadian nyata yang ada di sekitar kita dan sebagai salah satu contoh model pembelajaran inovatif dan memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran serta menambah pengetahuan bagi guru dan rekan sejawat untuk mencoba menerapkan metode studi literatur dan eksperimen untuk menambah pengalaman belajar bagi peserta didik.
Dalam praktik kali ini saya berperan sebagai pengajar sekaligus peneliti selama proses pembelajaran berlangsung yang senantiasa mengembangkan kemampuan pedagogik dan profesionalnya sesuai dengan perkembangan zaman dan bertanggung jawab penuh atas praktek pembelajaran yang saya lakukan .
Tantangan yang saya hadapi di kelas yang pertama adalah menumbuh kembangkan budaya literasi dan numerasi peserta didik karena pengalaman belajar daring ± 2 tahun dengan media gawai membuat peserta didik terbiasa menyelesaikan soal-soal dengan cara searching di google dan mendapatkan jawaban secara instan tanpa tahu kebenarannya.
Untuk mengatasi hal tersebut dibudayakan literasi sekolah dan matrikulasi (menyamaratakan pengetahuan matematika dasar). Selain itu tantangan yang kedua adalah perubahan mindset guru bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered) tetapi berpusat pada siswa (student centered), guru juga harus menguasai dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif dan pemanfaatan TPACK serta mengembangkan diri secara mandiri kemampuan pedagogik dan profesionalnya sesuai dengan tuntutan zaman ( pembelajar sepanjang hayat).
Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah melaksanakan model Problem Based Learning (PBL) dengan metode studi literatur (aksi 1) atau metode eksperimen (aksi 2) . Adapun langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan di kelas sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan :
Berdoa sebelum belajar, menyanyikan lagu nasional, mengucapkan salam,
melakukan presensi kehadiran peserta didik, melaksanakan apersepsi (diberikan pertanyaan setelah melihat gambar/tayangan video) , menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan hari ini
b. Kegiatan Inti :
1) Orientasi pada masalah (menyampaikan pertanyaan pemantik berdasarkan
gambar /tayangan video kemudian peserta didik mencari jawaban dari
berbagai literatur untuk menjawab pertanyaan tersebut).
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar (pembentukan kelompok dan
membagi LKPD ).
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok (digunakan metode
studi literatur (aksi 1) atau eksperimen virtual/real (aksi 2)).
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya ( pembuatan laporan hasil
diskusi kelompok untuk dipresentasikan ).
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (presentasi
kelompok),
c. Kegiatan Penutup :
Pemberian penguatan dan menarik kesimpulan pertemuan hari itu, refleksi ,
melakukan evaluasi dan memberikan tugas di rumah yang harus dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya serta menyampaikan materi pembelajaran
selanjutnya.
Yang terlibat dalam praktek ini adalah peserta didik kelas XI-MIPA 1 dan XI-MIPA 2, tim editing video dan cameramen, petugas perpustakaan, rekan sejawat Kepala Sekolah dan staff.
Sumber daya /materi yang diperlukan dalam praktek ini adalah materi nyata di sekitar kita yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, menarik minat belajar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta mengikuti perkembangan teknologi abad 21 serta jaringan internet yang memadai.
Dampak dari langkah-langkah di atas adalah peserta didil lebih termotivasi untuk mencari literasi yang diperlukan dan berlatih numerasi lewat pengalaman belajar yang peserta didik alami serta melakukan eksperimen secara virtual dan real untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan peserta didik .
Hasil dari praktek pembelajaran ini sangat efektif karena peserta didik memperoleh pengalaman baru dengan model pembelajaran yang baru yang menantang kreativitas serta meningkatkan hasil prestasi belajarnya sebesar 82 % (aksi 1) dan 90 % (aksi 2) .
Respon peserta didik pada praktek ini sangat antusias mempelajari hal yang baru dan menambah pengetahuan tentang penerapan fisika dalam kejadian yang benar-benar terjadi di sekitar kita (studi literatur) dan mencoba hal yang baru ( eksperimen virtual dan manual) setelah 2 tahun pembelajaran daring .
Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi ini adalah peserta didik merasa tertarik pada materi yang guru berikan, penggunaaan media pembelajaran yang inovatif terciptanya lingkungan belajar yang kondusif serta penguasaan IT baik guru maupun peserta didik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses ini adalah guru harus lebih mengembangkan potensinya dalam penguasaan model dan metode pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik dan latar belakang peserta didik serta bisa berkolaborasi dengan peserta didik dalam pemanfaatan TPACK .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H