Mohon tunggu...
martha sari
martha sari Mohon Tunggu... Guru - Physic's teacher

Physic's teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Rencana Aksi

8 Oktober 2022   10:30 Diperbarui: 8 Oktober 2022   10:35 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DAN NUMERASI SERTA HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN METODE STUDI LITERATUR SERTA EKSPERIMEN MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI-MIPA DI SMAS SANTO FRANSISKUS ASSISI SAMARINDA

 

Oleh :

MARTHA SARI, S.Pd. (201503147010)

 

Mindset sebagian besar peserta didik di SMA mengatakan  bahwa ”Fisika itu sulit”, karena mempelajari fisika tidak hanya dibutuhkan pemahaman konsep serta ketrampilan tetapi juga perhitungan matematis. Fisika tidak hanya mempelajari tentang teori namun juga lebih dinamis dengan bukti-bukti nyata di sekitarnya.

Latar belakang masalah  adalah kurangnya kemampuan literasi dan numerasi  yang dihadapi oleh peserta didik di kelas XI-MIPA SMAS SF Assisi Samarinda serta pembelajaran Fisika di kelas yang berpusat pada guru (teacher centered) sehingga hasil belajar peserta didik cenderung rendah. Hal itu disebabkan oleh  keberagaman pengetahuan dasar literasi dan numerasi serta guru yang ingin memenuhi  target kurikulum dalam waktu yang relatif singkat  sehingga pembelajaran Fisika di kelas membuat peserta didik merasa bosan, tidak suka pada mapel Fisika dan  kurang aktif  terlibat dalam pembelajaran.

Praktek ini menurut saya  penting dibagikan  agar menumbuhkan budaya literasi dan numerasi peserta didik berdasarkan kejadian nyata yang ada di sekitar kita dan sebagai salah satu contoh model pembelajaran inovatif dan memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran serta menambah pengetahuan bagi guru dan rekan sejawat untuk mencoba menerapkan metode studi literatur dan eksperimen  untuk menambah pengalaman belajar bagi peserta didik.

Dalam praktik kali ini saya berperan sebagai pengajar  sekaligus peneliti selama proses pembelajaran berlangsung yang senantiasa mengembangkan kemampuan pedagogik dan profesionalnya sesuai dengan perkembangan zaman  dan bertanggung jawab penuh atas praktek pembelajaran yang saya lakukan .

Tantangan yang saya  hadapi di kelas yang pertama adalah menumbuh kembangkan budaya literasi dan numerasi peserta didik karena pengalaman belajar daring ± 2 tahun dengan  media gawai membuat  peserta didik terbiasa menyelesaikan soal-soal dengan cara searching di google dan mendapatkan jawaban secara instan tanpa tahu kebenarannya. 

Untuk mengatasi hal tersebut dibudayakan literasi sekolah dan matrikulasi (menyamaratakan pengetahuan matematika dasar). Selain itu tantangan yang kedua adalah perubahan mindset guru bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered) tetapi  berpusat pada siswa (student centered), guru juga  harus menguasai dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif dan pemanfaatan TPACK serta mengembangkan diri secara mandiri kemampuan pedagogik dan profesionalnya sesuai dengan tuntutan zaman ( pembelajar sepanjang hayat).

Langkah-langkah yang saya lakukan  untuk menghadapi tantangan tersebut adalah melaksanakan model Problem Based Learning (PBL) dengan  metode studi literatur (aksi 1) atau  metode eksperimen (aksi 2) . Adapun  langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan di kelas sebagai berikut :

a.  Kegiatan Pendahuluan :

Berdoa sebelum belajar, menyanyikan lagu nasional, mengucapkan salam,

melakukan presensi kehadiran peserta didik, melaksanakan apersepsi (diberikan  pertanyaan setelah melihat gambar/tayangan video) , menyampaikan tujuan pembelajaran   dan kegiatan hari ini

b. Kegiatan Inti :

    1)  Orientasi pada masalah (menyampaikan pertanyaan pemantik berdasarkan

         gambar /tayangan video kemudian  peserta didik mencari jawaban dari

         berbagai literatur untuk menjawab pertanyaan tersebut).

    2)  Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar (pembentukan kelompok dan

         membagi LKPD ).

3)  Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok (digunakan metode 

     studi literatur (aksi 1) atau eksperimen virtual/real (aksi 2)).

4)  Mengembangkan dan menyajikan hasil karya ( pembuatan laporan hasil

     diskusi kelompok untuk dipresentasikan ).

5)  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (presentasi

     kelompok),

c.  Kegiatan Penutup :

     Pemberian penguatan dan menarik kesimpulan pertemuan hari itu, refleksi ,

   melakukan evaluasi dan memberikan tugas di rumah yang harus  dikumpulkan

     pada pertemuan berikutnya serta menyampaikan materi pembelajaran  

     selanjutnya.

           

Yang terlibat dalam praktek ini adalah peserta didik kelas XI-MIPA 1 dan XI-MIPA 2, tim editing video dan cameramen, petugas perpustakaan, rekan sejawat  Kepala Sekolah dan staff.

Sumber daya /materi yang diperlukan dalam praktek ini adalah materi nyata di sekitar kita yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, menarik minat belajar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta mengikuti perkembangan teknologi abad 21 serta jaringan internet yang memadai.

Dampak dari langkah-langkah di atas adalah peserta didil lebih termotivasi  untuk mencari literasi yang diperlukan dan berlatih numerasi lewat pengalaman belajar yang peserta didik alami serta melakukan eksperimen secara virtual dan real untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan peserta didik .

Hasil dari praktek pembelajaran ini sangat efektif karena peserta didik memperoleh pengalaman baru dengan model pembelajaran yang baru yang menantang kreativitas serta meningkatkan hasil prestasi belajarnya sebesar 82 % (aksi 1) dan 90 % (aksi 2) .

Respon peserta didik pada praktek ini  sangat antusias mempelajari hal yang baru dan menambah pengetahuan tentang penerapan fisika dalam kejadian yang benar-benar terjadi di sekitar kita (studi literatur) dan mencoba hal yang baru ( eksperimen virtual dan manual) setelah 2 tahun pembelajaran daring .

Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi ini adalah peserta didik merasa tertarik pada materi yang guru berikan, penggunaaan media pembelajaran  yang inovatif terciptanya lingkungan belajar yang kondusif serta penguasaan IT baik guru maupun peserta didik.

Pembelajaran dari keseluruhan proses ini adalah guru harus lebih mengembangkan potensinya dalam penguasaan model dan metode pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik dan latar belakang peserta didik serta bisa berkolaborasi dengan peserta didik dalam pemanfaatan TPACK .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun