Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Kisah Tas Merah

14 November 2018   16:06 Diperbarui: 14 November 2018   16:12 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si mas langsung memperhatikan tasnya dengan lebih detail. Karena plastiknya buram, maka tas yang warnanya abu-abu sepintas terlihat hitam.

"O. Iya. Abu-abu. Ya sudah, mbak. Kalo gitu gak jadi tukar," katanya.

Saya pun melanjutkan makan kue sambil ngobrol. Sampai saya meninggalkan lokasi, tas merah itu tetap ikut saya.

********
Pelajaran yang saya ambil:

1. Rejeki tidak kemana. Kalau sudah jatahnya dapat merah, ditukar sekian kali pun tetap dapat merah.

2. Meski hasil akhirnya tetap merah, tapi ada sekian orang yang saya buat bahagia dari proses tukar menukar ini.

3. Mereka bisa saja datang ke panitia untuk tukar, tapi mereka memilih tukar ke saya, orang asing yang baru saja mereka temui. (Saya gak kenal satupun dari mereka).
Ini bukan kebetulan. Ada skenario Allah disana.

Tas merah...
Kisahmu luar biasah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun