Diplomasi dan Soft Power:
Pendekatan Harris lebih menekankan pada diplomasi dan kerja sama internasional, yang dapat meningkatkan citra dan pengaruh AS secara global.
Gaya kepemimpinan Trump yang lebih konfrontatif telah mengurangi soft power AS di beberapa area.
Timur Tengah:
Harris mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan lebih terbuka untuk negosiasi dengan Iran.
Trump cenderung lebih berpihak pada Israel dan mengambil pendekatan konfrontatif terhadap Iran.
Konsistensi Kebijakan:
Kebijakan Harris cenderung lebih konsisten dan dapat diprediksi, yang penting untuk stabilitas global dan kepercayaan sekutu.
Pendekatan Trump yang tidak terduga dan sering berubah dapat menciptakan ketidakpastian dalam hubungan internasional.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa kedua kebijakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kebijakan Trump mungkin lebih agresif dalam melindungi kepentingan ekonomi AS jangka pendek, sementara pendekatan Harris mungkin lebih efektif dalam membangun pengaruh jangka panjang dan stabilitas global.
Mengingat kompleksitas tantangan global saat ini - termasuk perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi - pendekatan multilateral dan kolaboratif yang diusung Harris tampaknya lebih sesuai untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Namun, keberhasilan implementasi kebijakan akan sangat bergantung pada eksekusi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang dinamis.