Mohon tunggu...
Marsyaqila Rayya Sinaga
Marsyaqila Rayya Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang

mahasiswa aktif ilmu komunikasi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Metafisika Menjadi Ilmu Filsafat yang Paling Mendasar?

16 Oktober 2024   18:10 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metafiska seringkali dianggap menjadi suatu ilmu filsafat yang paling mendasar dari segala ilmu filsafat lainnya. Salah satu filosof terkenal yaitu Aristoteles menyebutkan bahwa Metafisika merupakan kategori ilmu yang berkaitan dengan prinsip – prinsip paling umum tentang konsep – konsep abstrak kemudian menjadi dasar penjelasan segala sesuatu.

Menurut bahasa Yunani “Metafisika” sendiri mempunyai dua artian kata yaitu “Meta” memiliki arti diluar (setelah) sedangkan “physika” memiliki arti fisika atau alam, dimana dapat disimpulkan “Metafisika” dalam bahasa Yunani bahwa “yang setelah fisika”.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan definisi “Metafisika” yaitu cabang filsafat yang membahas hakikat sifat dan struktur realitas yang melampaui realitas fisik atau empiris.

Meta physika pertama kali digunakan sebagai judul dari kumparan traktat dan catatan – catatan dari Aristoteles yang dikomplikasikan oleh Andronikor dari Rodhos menjadi karya judul “Ta meta ta physika” yang memiliki arti yaitu karya setelah fisika yang sekarang disebut dengan “Metafisika”.

Aristoteles seorang filosof besar dari Yunani kuno tidak hanya dikenal karena sumbangan besar dalam logika dan etika tetapi juga karena pemikirannya yang mendalam – dalam metafisika.

Aristoteles menyebutkan metafisika sebagai ilmu pertama atau filsafat pertama karena menurutnya metafisika membahas realitas yang paling mendasar dari prinsip – prinsip yang melibatkan segala sesuatu.

Para filsuf banyak mengambil inspirasi dari traktat metafisika aristoteles untuk mengembangkan kajian metafisikanya lebih luas

Filsafat metafisika membahas topik – topik yang sangat mendasar dan fundamental dalam pemikiran manusia.

Metafisika mempunyai pusat – pusat pertanyaan – pertanyaan yang sangat mendasar tentang keberadaan dan sifat – sifat realitas, seperti “apa yang menjadi sebab asal atau paling awal dari segala sebab yang ada di alam semesta atau prinsip – prinsip dasar dari segala sesuatu” dan “Apakah ada Tuhan itu?”. Maka dari itu metafisika memberikan fondasi dasar untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang lebih kompleks.

Dalam pengkajian metafisika ini sendiri memiliki tujuan utama yaitu untuk memahami bagaimana struktur dasar dan prisip – prinsip realitas itu sendiri. Dengan cara begitu metafisika sangat membantu dalam membangun struktur gagasan – gagasan filsafat dan prinsip – prinsip yang lebih kompleks untuk menjelaskan permasalahan – permasalahan yang ada.

Banyak orang mengangap metafisika ini cabang ilmu filsafat yang cukup abstrak karena menarik hal – hal pokok seperti “apa yang benar – benar nyata di dunia ini?” dan “apakah setiap kejadian yang terjadi mempunyai alasannya?”. Dengan abstraksi ini membuat metafisika fundamental dalam memahami dasar – dasar dari keberadaan tersebut.

Metafisika melibatkan banyak hal perdebatan – perdebatan fundamental tentang materi, ruang, waktu, identitas, dan dan perubahan. Perdebatan yang terjadi tidak hanya bersifat teoritis melainkan juga ontologis, mencakup klarifikasi berdasarkan prinsip – prinsip kategori keberadaan dan hubungan di antaranya.

Menurut saya ruang lingkup metafisika juga menjadi salah satu yang mencakup dalam spiritualitas dan keutuhan. Hal – hal ini menimbulkan tumpang tindih dengan filsafat agama, tetapi juga memberikan perspektif filosofis yang mandalam.

Metafisika menjadi ilmu filsafat yang paling mendasar karena bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan – pertanyaan yang ada mendasar tentang keberadaan dan sifat – sifat realitas, serta memberikan landasan dasar untuk membangun struktur gagasan filsafat dan prinsip – prinsip yang lebih kompleks.

Pertanyaan-pertanyaan yang mengenai metafisika dapat membentuk dasar bagi disiplin filsafat lainnya, seperti epistemologi dan etika. Banyak konsep dalam filsafat dan sains berakar dari pemikiran metafisik, sehingga pemahaman tentang metafisika sangat penting untuk memahami pemikiran filosofis secara keseluruhan.

Selain itu, metafisika juga mempertanyakan asumsi dasar yang sering kali diambil begitu saja dalam diskusi lainnya, membuatnya menjadi alat penting untuk refleksi dan pemahaman yang lebih dalam mengenai dunia dan posisi manusia di dalamnya.

Dalam perkembangan tentang ilmu filsafat ini menimbulkan banyak aspek aspek yang terjadi salah satunya antara metafisika filsafat barat dan metafisika filsafat islam. Aspek – aspek yang terjadi dalam banyak hal.

Perbedaan metafisika filsafat barat dan filsafat islam dalam aspek :

1) Sumber otoritas,

-Filsafat Barat yaitu nalar manusia dan pengamatan empiris.

Metode yang digunakan dalam aspek ini yaitu rasional dan logika dalam memahami realitas.

- Filsafat Islam yaitu wahyu Tuhan dalam Al – Qur’an dan hadist.

Filsafat Islam mencoba mengintegrasikan ajaran – ajaran islam dengan pemikiran filosofis.

2) Konsep tentang Tuhan,

- Filsafat Barat yaitu sering dibahas dalam konteks teologi Kristen dan pandangan agnistik. Sering mempertanyakan dan berargumen menentang tentang keberadaan Tuhan.

- Filsafat Islam yaitu memandang Tuhan sebagai sumber segala keberadaan dan realitas.

3) Pengaruh Agama,

-Filsafat Barat lebih terpisah dari agama dan lebig focus pada pemikiran rasional dan logis.

- Filsafat Islam yaitu pengaruh agama yang kuat, mencoba integrasikan pemikiran filosofis dengan ajaran – ajaran islam agar dapat terkait erat antara filsafat dan teologi dalam konteks Islam.

4) Konteks sejarah dan budaya

- Filsafat Barat yaitu berkembang dengan sejarah Eropa

- Filsafat Islam yaitu berkembang dalam budaya dan sejarah dunia Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun