Metafisika melibatkan banyak hal perdebatan – perdebatan fundamental tentang materi, ruang, waktu, identitas, dan dan perubahan. Perdebatan yang terjadi tidak hanya bersifat teoritis melainkan juga ontologis, mencakup klarifikasi berdasarkan prinsip – prinsip kategori keberadaan dan hubungan di antaranya.
Menurut saya ruang lingkup metafisika juga menjadi salah satu yang mencakup dalam spiritualitas dan keutuhan. Hal – hal ini menimbulkan tumpang tindih dengan filsafat agama, tetapi juga memberikan perspektif filosofis yang mandalam.
Metafisika menjadi ilmu filsafat yang paling mendasar karena bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan – pertanyaan yang ada mendasar tentang keberadaan dan sifat – sifat realitas, serta memberikan landasan dasar untuk membangun struktur gagasan filsafat dan prinsip – prinsip yang lebih kompleks.
Pertanyaan-pertanyaan yang mengenai metafisika dapat membentuk dasar bagi disiplin filsafat lainnya, seperti epistemologi dan etika. Banyak konsep dalam filsafat dan sains berakar dari pemikiran metafisik, sehingga pemahaman tentang metafisika sangat penting untuk memahami pemikiran filosofis secara keseluruhan.
Selain itu, metafisika juga mempertanyakan asumsi dasar yang sering kali diambil begitu saja dalam diskusi lainnya, membuatnya menjadi alat penting untuk refleksi dan pemahaman yang lebih dalam mengenai dunia dan posisi manusia di dalamnya.
Dalam perkembangan tentang ilmu filsafat ini menimbulkan banyak aspek aspek yang terjadi salah satunya antara metafisika filsafat barat dan metafisika filsafat islam. Aspek – aspek yang terjadi dalam banyak hal.
Perbedaan metafisika filsafat barat dan filsafat islam dalam aspek :
1) Sumber otoritas,
-Filsafat Barat yaitu nalar manusia dan pengamatan empiris.
Metode yang digunakan dalam aspek ini yaitu rasional dan logika dalam memahami realitas.
- Filsafat Islam yaitu wahyu Tuhan dalam Al – Qur’an dan hadist.