Sialnya lagi, pria kebanyakan juga seperti itu. Maaf, saya bukannya menghantam kaum pria dalam hal ini, kaum Anda hanya saya buat sebagai analogi.
Saya pernah bertanya kepada salah satu teman pria yang notabene ‘mucil’. Dia mengaku, pernah melakukan hubungan diluar nikah. Doyan dugem, suka gonta-ganti cewek. Tapi, saat saya tanyakan, perempuan seperti apakah yang mau kamu jadikan istri? Dengan santai dia menjawab ; “Ya yang perawan lah!!”
Astaga.
Inginnya saya menonjok wajahnya itu. Sungguh.
Sekali lagi, saya bukannya ingin menitikberatkan bahwa kaum pria kebanyakan munafik. Sama sekali tidak! Ini hanya gambaran buat para cewek, sebaiknya kita jaga segel dari Tuhan itu. Selain menghindari dosa, kita cari aman saja-lah. Karena ternyata, pria yang notabene ‘mucil’ pun menginginkan masih mengedepankan virginitas (ini dalam taraf pacaran serius, dalam arti telah ada pemikiran untuk ke jenjang perkawinan). Memang tidak semua, pastinya ada yang berpikiran bahwa virginitas itu bukanlah hal patut dipermasalahkan, namun kebanyakan inilah yang terjadi. Silahkan teman2 survey sendiri.
Girls, kita adalah makhluk indah. Ratusan, bahkan jutaan penyair dari masa lalu maupun masa kini menumpahkan syair-syair romantis ke atas kertas, karena terlena oleh keindahan kita, terpukau oleh keindahan kita. Ratusan pria dalam sejarah jatuh ke sumur kelam, terperosok jauh dalam jurang dalam, karena kita. Dahsyat sekali bukan pengaruh kita terhadap mereka? Karena itu, alangkah baiknya (sekali lagi, menurut pandangan saya, saya tidak memaksakan pandangan ini) kita menjaga ‘segel dari Tuhan’ ini dengan sebaik2nya, berikan-lah dengan jalan yang halal dan benar, agar saat masa pacaran sekarang, kita lebih flexibel dan realisitis dalam menjalaninya. Jangan mau diinjak dan diperlakukan seenaknya!! Itulah bentuk pertahanan kita terhadap diri sendiri, saya rasa kaum pria juga akan menghargai. Yang sudah terlanjur mengalami, (bagi saya) jangan diteruskan, kita yang rugi Girls, mereka mah nggak ada bekasnya!! Setuju Girls??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H