Mohon tunggu...
marlo barcelona
marlo barcelona Mohon Tunggu... Guru - Mengajar, Mendidik, Melatih

Hal termuda dalam hidup adalah kenali diri sendiri, dan hal tersulit dalam hidup adalah menjadi apa yang diinginkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Belu Tanah Kelahiran, Kabupaten Belu Berhasil Lepas dari Kategori 3T

5 Oktober 2024   19:12 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan keluar dari kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) pada tahun 2024 merupakan sebuah pencapaian yang signifikan dan patut diapresiasi. Ini menandai sebuah babak baru dalam pembangunan dan kemajuan Kabupaten Belu.

Keberhasilan Kabupaten Belu  keluar dari kategori 3T pada tahun 2024 memang merupakan tonggak sejarah yang patut dirayakan. Ini menunjukkan bahwa dengan upaya yang konsisten dan terarah, daerah yang sebelumnya dianggap tertinggal dapat mengalami kemajuan yang pesat. Kabupaten Belu  keluar dari kategori 3T memang tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Bupati Agus Taolin dan Wakil Bupati Aloysius Haleserens. Kebijakan dan keputusan yang tepat sasaran serta kepemimpinan yang kuat telah menjadi kunci sukses dalam transformasi Kabupaten Belu.

Beberapa poin yang perlu disoroti dari keberhasilan ini:

Transformasi Pembangunan: Keluarnya dari kategori 3T menandai pergeseran fokus pembangunan di Kabupaten Belu. Daerah ini kini dapat lebih fokus pada pengembangan sektor-sektor strategis yang sesuai dengan potensi lokal, seperti pariwisata, pertanian, atau industri kecil dan menengah.

Pada sektor Pariwisata pemerintah Kabupaten Belu membuat terobosan yang berarti Pemerintah mendata berbagai destinasi wisata, memperbaiki infrastruktur serta menyebarluaskan informasi melalui media digital. Pemerintah juga memerhatikan anak-anak disabilitas, pemberdayaan kelompok disabilitas berupa pelatihan, pemberian mesin jahit selain bantuan sandang dan sembako kepada lansia dan anak telantar. Juga bantuan peti jenazah bagi masyarakat miskin, bantuan kepada korban bencana dan bantuan rawan pangan bagi masyarakat yang berdampak dengan total anggaran sebesar Rp 40 miliar)

Pada Sektor Pertanian ( Untuk meningkatkan komoditas pertanian pada tahun 2024, Pemkab memberikan bantuan  alat dan mesin pertanian kepada sejumlah kelompok tani, yakni cultivator (10 unit), pompa air (10 unit) traktor roda dua (29 unit), traktor roda empat ( tiga unit), handsprayer (440 unit) dan cornshelter (6). Selain itu, pemerintah juga mendistribusi pupuk subsidi dan pupuk non subsidi kepada kelompok tani.

Pemkab juga mengelola lahan secara gratis seluas 650 hektar dan pembangunan infrastruktur  lahan dan irigasi, yakni pembangunan jalan usaha tani sebesar 38 unit serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier. Pemerintah juga menggandeng dunia usaha lewat Bank NTT untuk melakukan ekosistem pembiayaan  dan pendampingan yang bertujuan  untuk memandirikan dan memberdayakan  para petani.  Pemerintah juga membantu hasil jual beli produk  pertanian dengan bekerja sama dengan pihak ketiga)

Pada Sektor Peternakan ( Pemkab  terus meningkatkan populasi ternak dan kualitas sapi Timor. Juga mengembangkan dan meningkatkan inseminasi buatan, menyediakan obat-obatan dan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit menular hewan).

(Sumber Adv/Prokopim Pemda Belu).

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Dengan adanya pembangunan yang lebih merata, diharapkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Belu akan meningkat secara signifikan. Akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur akan semakin membaik.

Pada Bidang Pendidikan :  Pemerintah Kabupaten Belu sangat Masif memberikan atensi serius pada bidang ini.  Pada tahun 2024 ini pemerintah Kabupaten Belu memberi perhatian  melalui bantuan biaya pendidikan  sebesar Rp 1,3 miliar sebagai bentuk komitmen  meningkatkan sumber daya manusia sekaligus untuk meningkatkan  indeks pembangunan manusia. total bantuan pendidikan baik untuk SD/Madrasah atau yang sederajat hingga perguruan tinggi sebesar Rp 14.3 miliar. Sebuah angka yang tidak kecil dalam mendorong peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan.  Artinya Bantuan pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Belu merupakan langkah yang bijak. Namun, untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, melakukan evaluasi secara berkala, dan terus berinovasi, Kabupaten Belu dapat mewujudkan visi pendidikan yang lebih maju dan bertransformasi secara global.

Pada Bidang Kesehatan : Program pelayanan kesehatan gratis di Kabupaten Belu telah memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat. untuk mencapai tujuan yang lebih besar, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, melakukan evaluasi secara berkala, dan terus berinovasi, Kabupaten Belu dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mewujudkan akses kesehatan yang universal dan berkualitas. Oleh Karena  itu Gebrakan yang menggembirakan ini sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat  Kabupaten Belu. Kabupaten Belu adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, ini  boleh berobat secara gratis pada fasilitas kesehatan  pemerintah dan swasta  bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Cukup dengan  nomor induk kependudukan atau warga menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP), maka masyarakat  dapat mengakses pelayanan kesehatan secara gratis baik di kabupaten itu maupun di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, Pemkab terus berupaya meningkatkan  kualitas pelayanan kesehatan dengan menambah tenaga medis dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter sub spesialis paramedis, non medis, penambahan alat medis, obat dan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan.  Atas capaian itu Kabupaten Belu mendapatkan penghargaan Universal Coverage Kategori Utama dari BPJS Kesehatan dan penghargaan dari Kementerian Kesehatan  untuk Pemenuhan Tenaga Dokter Spesialis.

Hasil dari pelayanan kesehatan itu memberi dampak, antara lain, pertama, kunjungan  ke fasilitas kesehatan  per bulan meningkat drastis. Data menunjukkan sebanyak 12.545 kunjungan, penurunan angka stunting mencapai 11.3 persen menunjukkan angka yang  lebih baik dari target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.(Sumber Adv/Prokopim Pemda Belu).

Artinya Program pelayanan kesehatan gratis di Kabupaten Belu telah menjadi contoh yang baik bagi daerah lain. Dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi, program ini dapat menjadi model yang lebih baik lagi. Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Bagian Infrastruktur : Alokasi anggaran yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Belu menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Fokus pada penyediaan air bersih, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan jalan, dan penanganan bencana adalah langkah yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Di bidang infrastruktur khusus tahun 2024, di antaranya pembangunan tiga unit sumur, pemeliharaan sumur bor,  pengamanan sungai, peningkatan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Untuk merealisasikannya, Pemkab Belu menyediakan anggaran sebesar Rp 4 miliar.

Untuk pembangunan penyediaan air minum, pemerintah membuat  sebanyak 988 sambungan rumah (SR), perluasan sistim penyediaan air minum perpipaan sebanyak 464 SR, pengadaan dua unit kontainer sampah, pembangunan tengki septic tank berskala individu di pedesaan sebanyak  663 unit serta rehabilitasi drainase.

Pemerintah juga menyediakan anggaran  kurang lebih Rp 21 miliar untuk penanganan jalan  sepanjang  8.012 meter dan peningkatan jalan sepanjang 13.775 meter. Pemeliharaan dan rehabilitasi jalan sepanjang 93 kilometer dan rehabilitasi deker. Untuk infrastruktur,  pemerintah menyediakan anggaran kurang lebih  Rp 57 miliar. Sedangkan untuk rehabilitasi rumah bagi korban bencana, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 897 juta. (Sumber Adv/Prokopim Pemda Belu).

Artinya Investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Belu merupakan langkah yang sangat positif. Dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif, dan pemeliharaan yang berkelanjutan, infrastruktur yang telah dibangun dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Dari uraian diatas , Penulis tergelitik untuk menyimpulkan ada beberapa faktor penting yang mendorong keberhasilan Pemerintah  Kabupaten Belu bisa Keluar dari daerah 3T :

  • Program Pembangunan yang Tepat Sasaran: Pelaksanaan program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan didukung oleh data yang akurat.
  • Keterlibatan Masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
  • Sinergi Antar Stakeholder: Kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
  • Peningkatan Infrastruktur: Perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan,  irigasi, air bersih, rehabilitasi rumah bagi korban bencana.
  • Peningkatan Sumber Daya Manusia: Fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Salam Marlo

Jakarta, 05-10-202

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun