Pada Bidang Pendidikan : Pemerintah Kabupaten Belu sangat Masif memberikan atensi serius pada bidang ini.  Pada tahun 2024 ini pemerintah Kabupaten Belu memberi perhatian  melalui bantuan biaya pendidikan  sebesar Rp 1,3 miliar sebagai bentuk komitmen  meningkatkan sumber daya manusia sekaligus untuk meningkatkan  indeks pembangunan manusia. total bantuan pendidikan baik untuk SD/Madrasah atau yang sederajat hingga perguruan tinggi sebesar Rp 14.3 miliar. Sebuah angka yang tidak kecil dalam mendorong peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan.  Artinya Bantuan pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Belu merupakan langkah yang bijak. Namun, untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, melakukan evaluasi secara berkala, dan terus berinovasi, Kabupaten Belu dapat mewujudkan visi pendidikan yang lebih maju dan bertransformasi secara global.
Pada Bidang Kesehatan : Program pelayanan kesehatan gratis di Kabupaten Belu telah memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat. untuk mencapai tujuan yang lebih besar, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, melakukan evaluasi secara berkala, dan terus berinovasi, Kabupaten Belu dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mewujudkan akses kesehatan yang universal dan berkualitas. Oleh Karena  itu Gebrakan yang menggembirakan ini sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat  Kabupaten Belu. Kabupaten Belu adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, ini  boleh berobat secara gratis pada fasilitas kesehatan  pemerintah dan swasta  bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Cukup dengan  nomor induk kependudukan atau warga menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP), maka masyarakat  dapat mengakses pelayanan kesehatan secara gratis baik di kabupaten itu maupun di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, Pemkab terus berupaya meningkatkan  kualitas pelayanan kesehatan dengan menambah tenaga medis dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter sub spesialis paramedis, non medis, penambahan alat medis, obat dan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan.  Atas capaian itu Kabupaten Belu mendapatkan penghargaan Universal Coverage Kategori Utama dari BPJS Kesehatan dan penghargaan dari Kementerian Kesehatan  untuk Pemenuhan Tenaga Dokter Spesialis.
Hasil dari pelayanan kesehatan itu memberi dampak, antara lain, pertama, kunjungan  ke fasilitas kesehatan  per bulan meningkat drastis. Data menunjukkan sebanyak 12.545 kunjungan, penurunan angka stunting mencapai 11.3 persen menunjukkan angka yang  lebih baik dari target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.(Sumber Adv/Prokopim Pemda Belu).
Artinya Program pelayanan kesehatan gratis di Kabupaten Belu telah menjadi contoh yang baik bagi daerah lain. Dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi, program ini dapat menjadi model yang lebih baik lagi. Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Bagian Infrastruktur : Alokasi anggaran yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Belu menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Fokus pada penyediaan air bersih, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan jalan, dan penanganan bencana adalah langkah yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Di bidang infrastruktur khusus tahun 2024, di antaranya pembangunan tiga unit sumur, pemeliharaan sumur bor, Â pengamanan sungai, peningkatan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Untuk merealisasikannya, Pemkab Belu menyediakan anggaran sebesar Rp 4 miliar.
Untuk pembangunan penyediaan air minum, pemerintah membuat  sebanyak 988 sambungan rumah (SR), perluasan sistim penyediaan air minum perpipaan sebanyak 464 SR, pengadaan dua unit kontainer sampah, pembangunan tengki septic tank berskala individu di pedesaan sebanyak  663 unit serta rehabilitasi drainase.
Pemerintah juga menyediakan anggaran  kurang lebih Rp 21 miliar untuk penanganan jalan  sepanjang  8.012 meter dan peningkatan jalan sepanjang 13.775 meter. Pemeliharaan dan rehabilitasi jalan sepanjang 93 kilometer dan rehabilitasi deker. Untuk infrastruktur,  pemerintah menyediakan anggaran kurang lebih  Rp 57 miliar. Sedangkan untuk rehabilitasi rumah bagi korban bencana, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 897 juta. (Sumber Adv/Prokopim Pemda Belu).
Artinya Investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Belu merupakan langkah yang sangat positif. Dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif, dan pemeliharaan yang berkelanjutan, infrastruktur yang telah dibangun dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Dari uraian diatas , Penulis tergelitik untuk menyimpulkan ada beberapa faktor penting yang mendorong keberhasilan Pemerintah  Kabupaten Belu bisa Keluar dari daerah 3T :
- Program Pembangunan yang Tepat Sasaran: Pelaksanaan program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan didukung oleh data yang akurat.
- Keterlibatan Masyarakat:Â Partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
- Sinergi Antar Stakeholder: Kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
- Peningkatan Infrastruktur: Perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, Â irigasi, air bersih, rehabilitasi rumah bagi korban bencana.
- Peningkatan Sumber Daya Manusia:Â Fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Salam Marlo
Jakarta, 05-10-202