Angin kencang menamparmu,
kau tetap kuat dan justru terlihat semakin mempesona
Meliuk-liuk bagaikan penari penghuni gunung batu
kau justru nampakkan keindahanmu yang membuatku jatuh cinta
Motivasi menjadikanmu simbol semangat
Cinta menjadikanmu simbol keabadian
Pejuang menjadikanmu simbol kekuatan
Dan aku menjadikanmu perhiasan
Edelweis, kau adalah bunga keabadian
Kuat berdiri pada karang dan cadas
kokoh di terpa angin kencang dan hujan
tak patah di hempaskan  badai, menahan dingin dan panas
Lantas kukuatkan jiwa yang mulai rapuh
Belajar dari tegarnya Edelweis yang tumbuh di ketinggian
Bahkan ketika patahpun masih indah tersentuh
Namun ia tetaplah perhiasan alam yang di banggakanÂ
Pada runut yang tak terukur, aku gelisah..
Pada bentangan panorama di ketinggian jiwa, kau tetap indah
Pada hati yang bimbang merajuk dalam sepiÂ
Elokmu abadi mewarnai jati diri...
Edelweis, kau membakar semangatku untuk tegar
kau padamkan api cemburu untuk memulai bugar
Kau bagaikan lukisan terindah mencipta semangat
Kau tuangkan jiwa membara menjadi kuat
Karena kau adalah simbol keabadianÂ
Ku pelihara dalam hati, walau kau di puncak Rinjani...
*
@Lina_Hafs
#Lombok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H