Ada satu makanan  yang Tasha incer setiap kali ada acara keluarga Belitung, makanan itu sangat menggodanya, dan wajib dia cicipi yaitu "Lakse" Sebenarnya tidak terlalu spesifik atau gimana, sepintas lalu seperti putu mayang.
Bedanya lakse terbuat dari bahan-bahan berupa terpung beraas, sagu serta kuah ikan tenggiri yang diracik bersama bumbu-bumbu dan santan, ini yang membuat lakse benar-benar  yummy dan menggoyang lidah.Â
DiBelitung sendri lakse sangat disukai semua kalangan mulai anak-anak hingga orang dewasa, terkadang pendatang yang tinggal di Belitung sering membawa lakse sebagai oleh-oleh untuk keluarga saat pulang ke daerahnya masing-masing.
" Oh... mak cik mesen kan mak long Saijah, mun kau nak, kini Mak Cik  kasih nomor telepon beliau " buru-buru Tasha mencatat nomor telepon Mak Long Saijah di telepon genggamnya.
***
Tak terasa lebaran tinggal satu minggu lagi, bersama ketiga anaknya dibantu suami tersayangnya, Tasha mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut hari nan fitri, mulai dari baju lebaran yang kembaran biar kelihatan kompak, kue kering kesukaan suaminya juga sudah tertata rapih dalam toples Dan lain-lainnya.
Tinggal ketupat dan kawan-kawan serta... tiba-tiba Tasha teringat sesuatu, lebaran kali ini dia akan menyajikan lakse, buru-buru dtelepon Mak Long Saija.
Tasha bersyukur karena dia adalah pemesan  terakhir yang diterima oleh Mak Long Saija, katanya pesanan akan diantar pada malam takbiran nanti.
***
Jam menunjukkan pukul 24.00 , pesanan belum juga datang, padahal Mak Long Saijah menjanjikan malam takbiran lakse sudah ada di rumahnya. Tasha mulai gelisah,  berkali-kali dia menghubungi Mak Long Saija  ternyata tidak ada jawaban. Sembari menenangkan diri dia berusaha berfikir positif, mungkin banyak pesanan yang diterima oleh Mak Long Saija.