Mohon tunggu...
Marla Suryani Lasappe
Marla Suryani Lasappe Mohon Tunggu... Administrasi - suka masak

Saya berbintang Pisces--------------------------------------------------- hobby cooking, travelling------------------------------------------------------- I am a writer, food blogger ----------------------------------------------------- IG: marlasuryani ------------------------------------------------------------------- twitter: marlasuryani@marla-suryani--------------------------------------- http://aksaramarla.wordpress.com https://www.facebook.com/marla.thalib

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC] Liontin Air Mata.

10 September 2015   19:10 Diperbarui: 15 Maret 2017   22:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa liontin yang dipakai Ryanti terisi satu air mata, " yes !!!! tinggal 2 air mata lagi" kata Ryanti girang, dan menatap Ken ternyata selama ini Ken tulus dan ikhlas mencintainya, tidak seperti Tommy, sampai detik ini tidak pernah mendoakan kesembuhannya.

Keesokan harinya Aida datang menjenguk Ryanti, sambil menatap wajah Ryanti, dengan hati galau dan sedih untuk memilih apakah dia harus menuruti keinginan Tommy?  untuk membunuh sahabatnya sendiri.?"

Kemarin sore Tommy menyuruhnya  mencabut alat pernafasan Ryanti, tetapi hati kecilnya menolak, dia tidak tega.

Akhirnya memillih tidak mengikuti Tommy, dia lebih memilih persahabatan, dari pada cintanya dengan Tommy, sambil menangis tersedu, Aida mengungkapkan semua mengenai konspirasinya bersama Tommy untuk membunuh Ryanti sekaligus ingin menguasai perusahaan property milik keluarga Ryanti. 

Dan tetesan airmata keduapun dalam liontin  telah terisi, antara senang sekaligus sedih, Ryanti menyaksikan pengakuan sahabat karibnya itu, dan mengetahui  tindak tanduk tunangannya yang ternyata sangat jahat, ingin membunuhnya.

***

Kaki Rina melangkah dengan ringan  menuju rumah sakit tempat Ryanti dirawat,  ini adalah pesan terakhir dari Dayat, sesaat sebelum meninggalkan Rina untuk selama-lamanya, agar dia mengunjungi Ryanti yang sedang terbaring lemah dan tak berdaya di ruang ICU.

Saat melihat wajah Ryanti hatinya terasa tersentuh, ada sesuati yang bergejolak, seolah-olah dia adalah Ryanti, gejolak itu semakin nyata,  tak tega rasanya melihat Ryanti menderita dalam komanya, dan airmatanyapun keluar.

Tetesan airmata yang ketika dari Rina, membuat  Ryanti berlahan-lahan  menggerakkan anggota tubuhnya dan akhirnya Ryanti siuman.

Orang yang pertama menyaksikan Ryanti siuman adalah Rina, dengan hati senang dan bahagia dia langsung memeluk Ryanti dan berusaha memanggil perawat dan akhirnya seluruh kerabat Ryanti berkumpul, tidak ketinggal Tommy dan Aida, Tommy menatap Aida dengan muka geram, ternyata misinya gagal, dengan memasang wajah semanis mungkin dia memeluk Ryanti, tetapi Ryanti membalasnya dengan wajah dingin tanpa ekspresi.

Setelah Ryanti pulih dan kembali ke rumah, persahabatan Ryanti dan Rina semakin akrab, kemudian Ryanti menceritakan semua yang dialaminya selama dalam koma, kepada kedua orang tuanya, Ken dan Rina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun