'Dor! Dor! Dor!'
"Kak Tyco, buka pintunya!"
Gue menggedor-gendor pintu rumah sambil memanggil kakak gue yang k*rang *jar itu.
"Kak Tyco!" Gue kembali memanggilnya, tetapi tidak ada jawaban juga. Ke mana si ini orang? Gue pun mencoba membuka pintunya, ternyata tidak dikunci. Lalu gue masuk.
"Kak Tyco, di mana lo? Keluar sini!" Gue teriak-teriak seperti di hutan memanggilnya.
"Apa sih? Berisik banget lo!" Kak Tyco menjawab tidak lama kemudian.
"K*rang *jar banget lo! Ninggalin gue sendirian di caffe. Malah belum dibayar lagi makanan sama minumannya,"
"Oh iya, gue lupa kalau ngajak lo ke caffe tadi. Soalnya tadi juga pas di toilet Angel telpon gue kalau dia udah di depan rumah, yaudah gue pulang, deh. Hahaha, sorry ya?"
(Btw, Angel itu pacarnya Kak Tyco)
"Sorry lo bilang? Gue kaget setengah mati pas pelayan caffe bilang kalau pesenannya belum dibayar. Untung aja gue masih ada duit, kalau gak ada, kan, gue pasti disuruh nyuci piring dulu."
"Hahaha... Pasti lo panik banget tadi?"