"Iya, Mas."
Gue langsung merogoh saku celana dan mengambil dompet. Tapi, tunggu. Masih ada tidak ya isinya dompet gue? Kalau tidak ada bisa mati gue. Awas lo, Kak. Sudah buat gue kesulitan kayak gini.
"Ini. Mbak ambil aja uangnya di dalam," gue menyodorkan dompetnya kepada pelayan itu.
"Gak apa-apa, Mas, saya ambil sendiri?" tanyanya.
"Gak apa-apa, kok. Lagi juga saya gak tahu ada berapa uangnya,"
"Saya ambil ya, Mas. Uang yang di dompetnya Mas ada Rp200.000, makanan dan minumannya semua Rp195.000. Jadi masih ada kembalian Rp5.000 ya, Mas. Mas tunggu sebentar di sini. Ini dompetnya disimpan lagi,"
Gue hanya mengangguk menjawab ucapan panjang kali lebar pelayan itu, lalu memasukkan kembali dompet ke saku celana. Akhirnya, gue bisa bernapas lega. Untung aja dompet gue ada isinya. Coba kalau tidak ada? Bisa-bisa disuruh menyuci piring dulu gue sebelum pulang seperti di sinetron-sinetron. Hahaha.
Tidak lama, pelayan itu datang dan memberikan gue kembalian uang Rp5.000 seperti yang sudah dia bilang tadi.
"Mas mau saya antar keluar?" ia menawarkan bantuan ke gue setelahnya.
"Boleh, Mbak." jawab gue. Ia lalu menuntun gue perlahan berjalan menuju luar.
"Makasih banyak, Mbak, udah bantuin saya."