Aku langsung berlari menuju meja Kak Reno yang berada di urutan pertama baris ketiga dari sebelah kanan. Aku duduk di pangkuannya. Pada saat itu diri ini masih kecil, ia masih bisa memangkuku.
      "Kamu sama siapa ke sini? Ibu mana?" Tanya Kak Reno.
      "Aku ke sini sama ibu, Kak. Tapi ibu tertinggal sama aku." Aku menjawab sambil memainkan alat tulis yang sedang dipakai Kak Reno belajar.
      "Ibu sekarang di mana?"
      "Nggak tahu,"
      Setelah berbincang-bincang, teman-teman Kak Reno, terutama perempuan, datang menghampiri dan mencubit pipiku sambil berkata..
      "Reno.. adik kamu lucu banget. Gemes aku jadinya,"
      "Nama kamu siapa? Jadi adik aku, ya?"
      "Kamu ternyata punya adik yang lucu gini, kenapa gak cerita?"
      "Mirip banget sama kamu, Reno.."
      Aku tersipu mendengar kalimat-kalimat tersebut yang terlontarkan oleh para temannya Kak Reno. Namun, Kak Reno tak suka aku diperlakukan seperti itu, hingga ia berkata..