"Gak bisa, Rena. Kamu masih kecil, tingkat sekolah kamu beda sama kakak."
      "Tapi kalau aku ikut ke sekolah kakak boleh gak?"
      "Gak boleh juga, gak ada anak kecil di sana."
      Namun, pada saat itu, entah kapan, aku mengunjungi Kak Reno di sekolah bersama ibu untuk menjemputnya pulang. Aku berjalan terlebih dahulu karena tak sabaran ingin bertemu Kak Reno, bahkan ibu tertinggal jauh dari aku. Karena kebingungan tidak tahu di mana kelasnya Kak Reno, aku mengedarkan pandangan ke sekeliling. Hingga ada seorang guru perempuan menghampiriku ketika mungkin mau masuk kembali ke kelas yang tengah ia ajar.
      "Adek lagi apa? Ke sini sama siapa?" Perempuan itu membungkukkan badannya setinggi badanku sambil mengelus pelan kepala ini.
      "Aku mau jemput kakak aku. Ibu bilang kakak pulang sekarang." Aku menjawab sambil juga menatap matanya.
      "Nama kakaknya siapa?"
      "Kakak aku namanya Reno, Kak Reno."
      "Oohh, Reno. Kak Reno sebenarnya masih belajar, tapi dia sebentar lagi pulang, kok. Mau ketemu sama Kak Reno sekarang?"
      Aku mengangguk kesenangan mendengarnya. Lalu, guru perempuan itu menuntunku menuju ke kelas Kak Reno yang tak jauh dari tempat kami berbincang tadi. Sesampai di sana, Bu guru tersebut mengatakan ini pada murid-murid yang tengah belajar dengan tenang yang salah satunya ada Kak Reno.
      "Kak Reno, adiknya jemput nih.."