Mohon tunggu...
Siti Mariyam
Siti Mariyam Mohon Tunggu... Lainnya - (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kakakku Idola Teman-temanku (Part 5)

21 Desember 2023   23:50 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:03 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan untuk membalas kebaikan Kak Reno itu, aku juga selalu menyetrikakan seragam sekolahnya ketika aku menyetrika seragam sekolahku. Terkadang baju yang sudah dicuci oleh ibu yang dipakainya untuk sehari-hari pun aku ikutsertakan di dalamnya.

Aku meminta ibu untuk tidak memberitahu Kak Reno bahwa baju-bajunya aku yang menyetrika, ia pasti tak membolehkan adiknya melakukan itu semua. Namun, suatu hari ibu tak sengaja mengatakan hal tersebut pada Kak Reno, hingga ia mengatakan ini..

"Ibu, kok, membiarkan Rena menyetrika baju aku, sih? Kasihan rena, kan, Bu, pasti dia kecapekan?"

Merasa disalahkan oleh anak pertamanya itu, ibu pun menjawab. "Adik kamu yang mau sendiri, Kak. Ibu udah melarangnya, kok. Tapi dia tetap mau menyetrikakan baju kamu."

Aku ikut membela. "Ibu benar, Kak. Aku sendiri yang mau menyetrikakan baju kakak. Jadi kakak jangan menyalahkan ibu."

"Kakak gak mau kamu kecapekan, Rena. Baju kakak, kan, banyak. Belum lagi sama baju kamu. Kamu jangan menyetrika baju kakak lagi, ya? Biar kakak aja yang menyetrika sendiri,"

"Nggak, Kak. Aku gak capek, kok. Aku malah senang bisa bantu menyetrika baju kakak."

Kak Reno tersenyum mendengar jawabanku, seperti halnya aku kepadanya saat mendengar jawabannya kala itu. Ia juga pasti tak bisa menjawab ucapan adiknya tersebut, yang sama-sama saling menyayangi saudaranya.

Sebenarnya, Kak Reno juga pernah disukai oleh teman-teman perempuanku semasa SMP dulu. Setiap kali mereka main ke rumah selalu menanyakan dirinya. Kali pertama melihat Kak Reno, mereka berkata seperti ini..

"Rena, kakak kamu ganteng banget!"

"Kok, gak pernah cerita ke kita kalau punya kakak yang tampan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun