Prabowo Subianto, yang kini menjadi Presiden terpilih, tengah menyusun kabinet yang akan membantunya memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.
Dalam proses seleksi tersebut, Prabowo telah menetapkan tiga kriteria utama bagi calon-calon menterinya, yaitu integritas, kompetensi profesional, dan loyalitas kepada dirinya sebagai presiden.Â
Tiga syarat ini menjadi pondasi penting dalam membentuk zaken kabinet, kabinet yang kuat dan siap menghadapi tantangan besar yang ada.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengapa ketiga syarat ini menjadi prioritas bagi Prabowo, bagaimana ia menilai calon-calon menterinya, dan siapa yang berpotensi masuk ke dalam tim kabinet tersebut.
Integritas: Menjaga Nama Baik dan Kepentingan Negara
Integritas merupakan syarat pertama dan terpenting bagi Prabowo dalam memilih menteri. Bagi seorang presiden, integritas dari para menterinya adalah benteng utama untuk memastikan pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Integritas bukan hanya soal moral pribadi, tetapi juga kemampuan seorang pemimpin untuk menegakkan prinsip-prinsip kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia menyaksikan sejumlah kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk menteri. Kasus ini memperlihatkan pentingnya memiliki menteri yang memiliki rekam jejak bersih dan tidak mudah tergoda oleh kepentingan pribadi maupun kelompok.
Oleh karena itu, integritas menjadi syarat mutlak yang ingin ditegakkan Prabowo, dengan harapan bisa mencegah pengulangan skandal yang mencederai kepercayaan publik.
Untuk memastikan calon menteri memiliki integritas yang tinggi, Prabowo kemungkinan besar akan meneliti rekam jejak calon, termasuk kontribusi nyata mereka terhadap pemberantasan korupsi atau praktik-praktik yang melanggar etika pemerintahan.