Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Anda Kenal 20 Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2004 - 2009?

12 September 2024   21:06 Diperbarui: 12 September 2024   21:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com


Pemilihan calon Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mencapai tahap di mana 20 orang calon Pimpinan dan 20 calon Dewas KPK terpilih. Namun, pertanyaan yang muncul dari proses ini adalah: Siapa sebenarnya para calon tersebut? Apakah mereka adalah figur yang dikenal luas dengan rekam jejak kuat dalam pemberantasan korupsi, atau justru banyak dari mereka yang sama sekali asing bagi publik, terutama bagi mereka yang peduli dengan masa depan KPK?

Sebagai penulis yang mengikuti perkembangan KPK, terus terang hanya segelintir dari nama-nama calon pimpinan dan Dewas yang dikenal. Sebagian kecil dari mereka adalah anggota KPK lama yang memiliki pengalaman dan terlibat langsung dalam pemberantasan korupsi. Namun, banyak nama lainnya terdengar asing. Tentu saja, ini tidak serta-merta menandakan mereka tidak memiliki kompetensi. Namun, dalam konteks KPK yang sangat membutuhkan figur dengan integritas tinggi, komitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi, dan rekam jejak yang jelas, ketidakkenalan ini menimbulkan kekhawatiran yang sah.

Siapa Saja Mereka?

Berdasarkan informasi yang tersebar di media, beberapa calon yang sudah dikenal publik adalah mereka yang pernah atau masih berada di KPK, termasuk beberapa mantan pimpinan atau penyidik senior yang sudah berpengalaman dalam menangani kasus-kasus besar korupsi. Namun, mayoritas dari 20 calon pimpinan dan 20 calon Dewas ini tidak begitu dikenal dalam ranah publik, terutama dalam hal kontribusi nyata terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Coba simak, inilah daftar ke 20 calon pimpinan KPK dan 20 calon Dewan Pengawas KPK. 

Daftar 20 calon Pimpinan KPK:

1. Agus Joko Pramono
2. Ahmad Alamsyah Saragih
3. Didik Agung Widjanarko
4. Djoko Poerwanto
5. Fitroh Rohcahyanto
6. Harli Siregar
7. I Nyoman Wara
8. Ibnu Basuki Widodo
9. Ida Budhiati
10. Johan Budi Sapto Pribowo
11. Johanis Tanak
12. Michael Rolandi Cesnanta Brata
13. Muhammad Yusuf
14. Pahala Nainggolan
15. Poengky Indarti
16. Sang Made Mahendrajaya
17. Setyo Budiyanto
18. Sugeng Purnomo
19. Wawan Wardiana
20. Yanuar Nugroho

Daftar 20 calon Dewan Pengawas KPK:

1. Achmed Sukendro
2. Benny Jozua Mamoto
3. Bobby Hamzar Rafinus
4. Chisca Mirawati
5. Elly Fariani
6. Gatot Darmasto
7. Gusrizal
8. Hamdi Hassyarbaini
9. Hamidah Abdurrachman
10. Heru Kreshna Reza
11. Iskandar Mz
12. Kaspudin Nor
13. Liberti Sitinjak
14. Maria Margareta Rini Purwandari
15. Mirwazi
16. Padma Dewi Liman
17. Panutan Sakti Sulendrakusuma
18. Sri Hadiati Wara Kustriani
19. Sumpeno
20. Wisnu Baroto

Berapa orang yang anda kenal sebagai orang yang punya jejak dalam pemberantasan korupsi atau aktifis anti korupsi?

Seharusnya, pada tahap ini, para calon pimpinan dan Dewas adalah sosok-sosok yang membawa harapan baru bagi lembaga anti rasuah ini. KPK saat ini tengah mengalami penurunan kepercayaan publik, baik karena serangkaian kasus kontroversial yang melibatkan internal KPK maupun karena reformasi kelembagaan yang dianggap sebagian pihak melemahkan KPK. Di tengah krisis kepercayaan ini, keberadaan sosok-sosok yang jelas memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Namun, beberapa aktivis anti korupsi yang sudah dikenal publik dan mendaftar sebagai calon pimpinan atau Dewas KPK justru sudah gugur pada tahap awal. Ini memunculkan pertanyaan serius mengenai proses seleksi dan kriteria yang digunakan untuk menyaring para calon. Apakah yang dicari benar-benar individu dengan kapasitas luar biasa dalam bidang pemberantasan korupsi, ataukah seleksi ini lebih menitikberatkan pada aspek-aspek lain yang kurang relevan?

Apa Kriteria yang Diperlukan?

KPK bukanlah lembaga biasa. Sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, lembaga ini membutuhkan pemimpin dan pengawas yang bukan hanya kompeten, tetapi juga memiliki rekam jejak tak bercela dalam integritas dan dedikasi untuk melawan korupsi. Ini berarti, individu yang terpilih harus memiliki beberapa karakteristik kunci:

Kontribusi nyata dalam upaya pemberantasan korupsi. Calon pimpinan dan Dewas KPK idealnya adalah mereka yang telah terbukti memiliki kontribusi nyata dalam upaya pemberantasan korupsi, baik melalui pengalaman di lembaga-lembaga hukum, pengawasan, maupun melalui kerja-kerja aktivisme. Bukan hanya mereka yang pernah menangani kasus-kasus besar, tetapi juga yang berkomitmen pada agenda reformasi di sektor hukum dan pemerintahan.

Independensi dan Netralitas. Mengingat tantangan besar yang dihadapi KPK, terutama dalam menghadapi tekanan politik dan kekuatan oligarki, calon pimpinan dan Dewas haruslah individu yang sepenuhnya independen dan netral. Mereka harus mampu melindungi integritas KPK dari pengaruh eksternal yang berpotensi merusak tugas dan fungsi lembaga ini.

Kredibilitas di Mata Publik
Di tengah keterpurukan citra KPK, salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan publik adalah dengan menghadirkan figur-figur yang memiliki kredibilitas tinggi. Ini tidak hanya berarti dikenal publik, tetapi juga dihormati karena integritas, transparansi, dan keberanian mereka dalam melawan korupsi.

Tantangan Proses Pemilihan

Proses pemilihan pimpinan dan Dewas KPK selalu menjadi sorotan, terutama karena KPK adalah lembaga yang dianggap sebagai benteng terakhir dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Dalam situasi yang rumit seperti ini, penting untuk memastikan bahwa mereka yang terpilih bukan hanya "mencari pekerjaan" atau hanya melihat jabatan di KPK sebagai batu loncatan karier.

Salah satu tantangan dalam proses ini adalah memastikan bahwa kriteria yang digunakan dalam seleksi benar-benar relevan dan selektif. Jangan sampai terpilih mereka yang hanya memenuhi syarat administratif tetapi tidak memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi. Ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal moralitas dan keberanian.

Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam memberikan masukan dan memantau proses seleksi menjadi sangat krusial. Transparansi harus dijunjung tinggi agar publik dapat memastikan bahwa yang terpilih adalah individu yang memang layak memimpin dan mengawasi KPK.

KPK dalam Kondisi Terpuruk

Tidak bisa dipungkiri, KPK tengah menghadapi masa-masa sulit. Kepercayaan publik terhadap lembaga ini sedang berada di titik rendah, terutama setelah beberapa kasus yang dianggap mencoreng reputasi lembaga ini. Selain itu, ada persepsi bahwa KPK saat ini sudah tidak sekuat dahulu, terutama setelah revisi Undang-Undang KPK yang dianggap banyak pihak sebagai upaya untuk melemahkan independensi lembaga ini.

Di tengah kondisi ini, harapan besar tertumpu pada pimpinan dan Dewas baru yang akan memegang kendali KPK. Mereka diharapkan mampu mengembalikan marwah lembaga ini sebagai institusi yang dipercaya oleh publik, berani melawan korupsi, dan tidak tunduk pada tekanan politik.

Harapan untuk Masa Depan

Pemilihan pimpinan dan Dewas KPK adalah momen krusial yang akan menentukan arah KPK ke depan. Jika yang terpilih adalah sosok yang benar-benar berkomitmen, punya integritas, dan keberanian, maka harapan untuk mengembalikan kekuatan KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi masih terbuka lebar. Namun, jika sebaliknya, maka masa depan KPK bisa semakin suram.

Masyarakat Indonesia perlu terus memantau proses ini dan bersuara jika diperlukan, karena pemberantasan korupsi adalah kepentingan semua. Jangan sampai KPK yang dulu begitu dibanggakan, berubah menjadi lembaga yang kehilangan kekuatan dan kepercayaan karena salah memilih pemimpin.

Pada akhirnya, yang dibutuhkan bukanlah sekadar nama besar atau pengalaman panjang di bidang hukum, tetapi keberanian, integritas, dan komitmen yang tulus untuk memberantas korupsi dari akarnya. Kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi mencari perubahan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun