Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Alternatif Income yang Ditawarkan NGO, Ada yang Keliru?

9 September 2024   13:58 Diperbarui: 9 September 2024   14:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pantau Gambut 

Mengedukasi dan Melibatkan Middleman dalam Program, Middleman atau cukong bisa diedukasi tentang manfaat dari praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Mereka dapat diajak untuk menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Misalnya, daripada membiarkan mereka terus menggunakan sistem ijon, NGO bisa mengajak mereka untuk bekerja sama dalam sistem pemasaran yang lebih adil dan transparan. Dengan demikian, mereka juga mendapatkan keuntungan dari program alternatif income yang lebih berkelanjutan.

Transformasi Peran Cukong dalam Rantai Nilai,  
Jika middleman dan cukong dilibatkan dalam rantai bisnis yang baru, mereka bisa menjadi agen perubahan. NGO dapat memberikan insentif kepada mereka untuk mendukung sistem baru yang lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat pada praktik ijon yang merugikan.

Membangun Kesadaran Bersama tentang Nilai Tambah,  Pendekatan lain adalah mengajak middleman untuk memahami bahwa mereka juga akan mendapatkan keuntungan dari rantai pasokan yang lebih efisien. Misalnya, jika sistem distribusi lebih singkat, biaya operasional mereka bisa ditekan. Selain itu, NGO bisa membantu middleman dalam memanfaatkan teknologi digital seperti e-commerce, sehingga mereka dapat menjual produk secara langsung ke pasar yang lebih luas tanpa harus bergantung pada rantai pasokan konvensional.

Memanfaatkan Teknologi untuk Alternatif Income

Kemajuan teknologi dapat memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan program alternatif income. Saat ini, platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan aplikasi lainnya dapat dimanfaatkan untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi masyarakat.

E-Commerce dan Akses Pasar yang Lebih Luas, 
melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee, produk lokal dapat dijual langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara yang memperpanjang rantai distribusi. Ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal secara signifikan karena mereka bisa mendapatkan harga yang lebih baik dibandingkan jika menjual melalui middle man konvensional.

Pembuatan Video dan Pemasaran Digital, salah satu aspek penting dalam menjual produk adalah pemasaran. Dengan kemajuan teknologi, masyarakat lokal bisa diajari cara membuat konten video yang menarik untuk mempromosikan produk mereka di platform seperti YouTube atau Instagram. Video tentang proses produksi, keunikan produk, dan kisah di balik usaha mereka dapat menarik perhatian konsumen yang peduli pada produk lokal dan berkelanjutan. Jadi hasil yang mereka dapat bukan saja dari produk yang mereka jual tapi juga dari konten yang mereka buat.

Aplikasi Pertanian dan Bisnis, Teknologi aplikasi juga bisa membantu petani dan pengusaha lokal dalam mengelola bisnis mereka. Misalnya, ada aplikasi yang bisa digunakan untuk memantau harga pasar, mengatur stok, atau bahkan menjalin kerja sama langsung dengan pembeli.

Namun, memanfaatkan teknologi ini juga membutuhkan pelatihan yang tepat. Tidak semua masyarakat, terutama di daerah pedesaan, terbiasa menggunakan teknologi digital. Oleh karena itu, pelatihan dan dukungan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.

Pendekatan Baru: Berbasis Komunitas dan Kolaboratif

Untuk menciptakan program alternatif income yang berhasil dan berkelanjutan, NGO perlu mengadopsi pendekatan baru yang lebih berbasis komunitas dan kolaboratif. Alih-alih datang dari luar dengan solusi yang sudah jadi, NGO perlu lebih banyak melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan. Masyarakat harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari solusi, bukan hanya penerima manfaat pasif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun