Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Logika Angka Pimpinan KPK yang Melecehkan Etika

3 Juni 2021   21:04 Diperbarui: 3 Juni 2021   21:13 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga kontradiksi ketika Firli mengatakan dirinya tidak punya kepentingan untuk menyingkirkan ke 75 orang itu. Benarkah?

Kalau sungguh dirinya tidak punya kepentingan, seharusnya sebagai pimpinan KPK, dirinya lah yang pertama memprotes Hasil Tes Wawasan Kebangsaan tersebut. 

Karena seharusnya dialah yang tahu bagaimana sikap dan kinerja mereka selama ini sebagai pegawai KPK. Sikap seperti ini tentu saja akan menjadi api semangat KPK sebagai institusi yang solid.

Namun kenyataannya, tidaklah demikian. Justru ada kesan, dirinya membiarkan, dan bahkan mendukung hasil tes tersebut. Apalagi para pegawai yang tersingkir itu punya sejarah kritis terhadap situasi internal KPK dan kebijakan nya.

Jadi, pembelaan yang dilakukan Firli dengan membandingkan angka tersebut semakin menunjukkan pimpinan seperti apa dirinya. 

Kalau logika yang sama diterapkan terhadap dirinya, yang artinya karena dianggap dirinya menjadi titik masalah sebaiknya Firli lah yang meninggalkan KPK. Apakah Firli rela?***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun