Rupanya terlalu lama di tampuk kekuasaan politik tidak menjadikan seseorang menjadi lebih baik. Justru ada kecenderungan menjadi seorang diktator.Â
Hal itu sudah terbukti di beberapa negara di mana seseorang yang pada awalnya diagungkan dan dicintai, tapi karena terlalu lama duduk di kursi kekuasaan berubah menjadi diktator dan tirani yang ditakuti.
Oleh karena itulah, supaya di kemudian hari tidak ada seorang presiden yang berubah dan berulah lagi, maka dibatasi lah periode seorang presiden di negara ini hanya dua kali.
Kembali kepada peluang Jokowi untuk menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Apakah hal itu bisa terjadi?Â
Tentu saja bisa, dengan mengubah periode seorang presiden di UU dasar.Â
Namun apakah hal itu baik untuk Indonesia? Pengalaman membuktikan, jika seseorang mengubah peraturan dan konstitusi supaya tetap berada di kekuasaan maka pada akhirnya dirinya akan termakan oleh kekuasaan itu. Ibarat menunggang seekor Harimau.Â
Ya, mudah - mudahan saja Jokowi tidak tergoda.***MG
Sumber Bacaan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H