Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Bagi Masyarakat Dayak Hutan adalah Ibu

5 Juli 2019   22:04 Diperbarui: 17 Januari 2021   15:26 3487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebabnya beraneka, ada yang disebabkan ancaman eksternal dan internal.

Ancaman eksternal karena nilai - nilai masyarakat Dayak itu dipengaruhi oleh kultur dan budaya luar yang berbeda.

Tantangan internal karena sikap orang Dayak sendiri yang kurang menghargai dan ketidakmauan untuk melestarikan hutan nya.

Akibat dari kedua hal itu, sikap menghargai dan menghormati hutan menjadi hilang. Hutan hanya dilihat sebagai aset ekonomi tanpa ada lagi nilai religiusitas dan penghargaan terhadapnya.

Saat ini bencana kebakaran hutan, kekeringan dan banjir menjadi bencana yang secara regular datang melanda. Tidak berlebihan jika hal ini terjadi karena "Sang Ibu" tidak lagi dihormati dan dihargai. "Sang Ibu" yang terluka mulai meminta tanggung jawab dan penghormatan yang tidak lagi bisa didapatkan. 

Karena merusak hutan berarti melakukan hal yang durhaka terhadap "Sang Ibu".***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun