Penyebabnya beraneka, ada yang disebabkan ancaman eksternal dan internal.
Ancaman eksternal karena nilai - nilai masyarakat Dayak itu dipengaruhi oleh kultur dan budaya luar yang berbeda.
Tantangan internal karena sikap orang Dayak sendiri yang kurang menghargai dan ketidakmauan untuk melestarikan hutan nya.
Akibat dari kedua hal itu, sikap menghargai dan menghormati hutan menjadi hilang. Hutan hanya dilihat sebagai aset ekonomi tanpa ada lagi nilai religiusitas dan penghargaan terhadapnya.
Saat ini bencana kebakaran hutan, kekeringan dan banjir menjadi bencana yang secara regular datang melanda. Tidak berlebihan jika hal ini terjadi karena "Sang Ibu" tidak lagi dihormati dan dihargai. "Sang Ibu" yang terluka mulai meminta tanggung jawab dan penghormatan yang tidak lagi bisa didapatkan.Â
Karena merusak hutan berarti melakukan hal yang durhaka terhadap "Sang Ibu".***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H