Jika praktek "dagang sali" politik ini terjadi maka dalam arti tertentu bisa merugikan masyarakat yang justru harus menjadi konstituen utama dalam proses politik ini. Karena jika para menteri itu tidak bisa menunjukan prestasi bekerja serta kualitas profesionalitas mereka maka masyarakat lah yang akan dirugikan.Â
Kembali pada pertemuan rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi. Sebenarnya semakin cepat diadakan semakin baik. Karena sesungguhnya tidak ada waktu yang paling tepat sebab pasti ada saja alasan untuk tidak mewujudkannya.Â
Namun jika dilihat pertemuan rekonsiliasi tersebut demi kepentingan bersama yang memang saat ini begitu penting untuk merekat kembali persatuan dan kohesi bangsa, maka setiap saat menjadi cocok untuk bertemu.
Sesungguhnya kesediaan untuk bertemu atau tidak, adalah batu uji sebesar apakah sang politikus sungguh memikirkan kepentingan rakyat banyak.Â
Dalam konteks ini, tidak mau bertemu atau selalu mencari alasan untuk tidak mau bertemu, bisa mengidentifikasikan bahwa untuk politikus tersebut kepentingan diri dan golongan telah ditempatkan di atas kepentingan bersama.
Jika dalam pertemuan itu ada transaksi di balik rekonsiliasi, hal itu sah - sah saja asal tidak hanya menjadi ajang "dagang sapi" yang merugikan kepentingan masyarakat.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H