Litani janji juga diucapkan capres 02 ini menyangkut meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, pedagang kecil.Â
Deretan janji inipun tanpa rencana konkrit bagaimana menerapkannya. Justru yang muncul di permukaan adalah, bagaimana sampai saat ini karyawan dan pabrik PT Kiani Kertas, masih berdemo menuntut pembayaran gaji mereka.
Prabowo yang mengaku antikorupsi juga berjanji akan mengejar sampai Kutub Utara mereka yang sudah mencuri uang negara.Â
Untuk menanggapi ini mungkin cukup bagi penulis mengutip tweet dari cucu Bung Hatta, Gustika yang dalam akun Tweeter nya mengatakan, "Ga mau sekalian mengejar Mertua lo ke alam barzah?"
Terakhir yang sedang hangat adalah janjinya untuk mengembalikan tanah dan HGU yang saat ini dia miliki ratusan ribu hektar. Syarat yang semula "jika pemerintah membutuhkan nya" , namun pada saat ditagih Jokowi di ubahnya menjadi "jika saya jadi presiden".
Dengan syarat ini, tentu sulit Prabowo menepati janjinya karena secara obyektif, dengan melihat hasil survei dan prediksi elektabilitas banyak lembaga survei arus utama yang kredibel, jarak elektabilitas nya masih cukup jauh.
Sebenarnya masih banyak lagi janji lain, namun janji - janji diatas cukup mewakili hal tersebut.
Kembali pada lirik lagu lawas di atas, "memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata - kata. Tinggi gunung seribu janji. Lain di bibir lain di hati".Â
Rangkaian kata yang sangat bermakna jika janji tersebut bukan berlandaskan hal rasional, realita dan rekam jejak.
Pasti ada yang membela dan berkata, tentu nanti semua program itu akan dibuat. Mengenai rekam jejak, kan Prabwo belum menjadi presiden, nanti jika jadi, pasti dia akan melakukan janji itu. Dia belum punya wewenang kok.