Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Hilang Yang Tak Pernah Hilang

1 September 2024   09:58 Diperbarui: 1 September 2024   10:36 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun setelah Arman menghilang, Sinta menerima telepon dari polisi. Mereka telah menemukan sesuatu yang mungkin berkaitan dengan hilangnya Arman. Jantung Sinta berdebar saat ia mendengarkan kabar itu, meski ia tidak tahu apakah harus merasa lega atau semakin cemas.

Polisi mengajak Sinta ke sebuah tempat di luar kota, di sebuah hutan yang terpencil. Di sana, mereka menunjukkan sebuah mobil tua yang tertinggal di bawah pohon-pohon besar. Mobil itu milik Arman. Di dalam mobil, mereka menemukan barang-barang pribadi Arman, termasuk ponselnya yang telah lama mati.

Namun, tak ada tanda-tanda Arman di sekitar mobil itu. Polisi menduga bahwa Arman mungkin sengaja meninggalkan mobilnya di sana dan berjalan kaki menuju entah ke mana. Mereka melakukan pencarian di hutan itu, tetapi hasilnya nihil. Arman seolah-olah menghilang begitu saja di udara.

Sinta kembali ke apartemennya dengan hati yang hancur. Ia tak tahu harus merasa apa. Di satu sisi, ia bersyukur karena akhirnya ada petunjuk tentang Arman, tetapi di sisi lain, petunjuk itu hanya menambah misteri yang sudah menghantuinya selama setahun terakhir. Ke mana Arman pergi? Dan mengapa?

Hari-hari berikutnya berlalu dengan perlahan. Sinta mulai menerima kenyataan bahwa Arman mungkin tidak akan pernah kembali. Kehidupan yang mereka bangun bersama telah berakhir tanpa penjelasan, tanpa kata pisah. Sinta merasa seperti hidup di dalam mimpi buruk yang tak kunjung usai.

Namun, di tengah semua kesedihan itu, Sinta menemukan kekuatan untuk terus maju. Ia mulai fokus pada pekerjaannya, mencoba mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Arman. Ia bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang yang mengalami kehilangan, dan di sana ia menemukan orang-orang yang mengerti rasa sakit yang ia rasakan.

Setiap malam, Sinta masih berharap bahwa suatu hari Arman akan kembali, mengetuk pintu apartemennya dan menjelaskan semua yang terjadi. Tetapi seiring berjalannya waktu, harapan itu semakin memudar. Ia tahu bahwa ia harus belajar untuk hidup tanpa Arman, meskipun itu adalah hal yang paling sulit yang pernah ia lakukan.

Hidup terus berjalan, meski dengan luka yang dalam di hati Sinta. Ia belajar menerima bahwa tidak semua pertanyaan akan mendapatkan jawaban, dan tidak semua kisah akan berakhir dengan kepastian. Kadang-kadang, yang tersisa hanyalah kenangan dan bayangan, dan kita harus belajar untuk melanjutkan hidup meskipun dengan kehilangan yang tak terjelaskan.

Dan pada akhirnya, Sinta menyadari bahwa meski Arman hilang tanpa kata pisah, cinta mereka masih tetap ada di dalam hatinya, selamanya menjadi bagian dari siapa dirinya. Ia menemukan kedamaian dalam kenangan, dan meski luka itu mungkin tidak akan pernah sepenuhnya sembuh, Sinta tahu bahwa ia bisa terus hidup, bahkan tanpa jawaban yang pasti.

Sumbawa, 1 September 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun