Sebenarnya imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi ini tahu tentang Yesus, terlebih melihat sepak terjang Yesus yang mampu mengadakan mukjizat dan memberi pengajaran. Dengan begitu, mereka paham bahwa Yesus memiliki kuasa yang berasal dari Allah, bahwa Yesus memiliki kualitas Ilahi karena Dia diutus oleh Allah. Namun, mereka secara sadar menolak mengakuinya karena takut akan kehilangan kuasa dan pengaruh di masyarakat. Mereka lebih peduli pada status mereka sendiri dari pada kebenaran.
Berdasarkan inspirasi Injil hari ini, kita belajar untuk menjadi orang yang rendah hati, yang mau mengakui kehebatan orang lain. Kerendahan hati sejati lahir dari pengakuan bahwa Allah dapat bekerja melalui siapa saja, termasuk orang-orang di sekitar kita. Mengakui kehebatan orang lain tidak berarti merendahkan diri kita. Sebaliknya, itu menunjukkan kekuatan karakter dan iman bahwa Allah bekerja dengan cara yang melampaui pemahaman kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H