Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Hujan untuk Kenangan yang Pergi

29 Desember 2024   21:48 Diperbarui: 29 Desember 2024   21:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

O, hujan, biarkan aku menulis takdirku,

di atas permukaanmu yang fana dan pilu.

Agar namanya tak lagi merajai nadiku,

dan rindu ini sirna bersama deras arusmu.

Namun, meski kau larutkan segalanya,

kenangan tetap bersarang di ruang tak bernama.

Ia, abadi seperti rintik yang jatuh ke bumi,

mendendangkan nyanyi sunyi, untuk hati yang mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun