Hati berbisik lembut di balik senyap,
Menggugah jiwa dengan rasa yang mendekap.
Akal menari dalam nada logika,
Merangkai makna di setiap kata.
Hati berkata, "Cinta adalah pelita,"
Namun akal menjawab, "Pikirkan fakta."
Di tengah persimpangan, keduanya berjumpa,
Mencipta harmoni yang tak pernah sirna.
Hati tersipu dalam gelombang rindu,
Menulis syair di kanvas waktu.
Akal tersenyum menelaah arti,
Menyulam logika di sudut mimpi.
Hati adalah warna pada kanvas jiwa,
Akal adalah bingkai yang menjaga rupa.
Saat badai datang menguji langkah,
Keduanya berpadu, melawan lelah.
Hati berlari pada impian tak bertepi,
Akal berpijak pada logika yang pasti.
Namun saat cinta bertanya makna,
Keduanya menjawab dengan bijaksana.
Oh, hati dan akal, pelita dalam malam,
Menghidupkan jiwa dalam kehangatan salam.
Kalian adalah harmoni yang abadi,
Mengajarkan cinta dalam arti sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H