Cangkir penuh sisa manis yang tertinggal,
jejak cokelat pekat, seolah mengisyaratkan sebuah persahabatan,
minuman hangat dari sahabat, kini tak bersisa,
aku menelan ludah, rasa ingin yang tak terpuaskan.
Doping rasa yang melekat di lidah,
tak lagi ada, hanya bayangannya yang tetap indah,
seakan aku masih meneguknya, meski hanya dalam angan,
dan cangkir kosong ini, menjadi saksi kenangan yang perlahan hilang.
Tinggal secuil rasa, pekat di dasar,
cangkir kosong menyisakan desah tak berdaya,
aku merindu hangatnya, walau tak lagi nyata,
seperti sahabat yang hadir, namun tak selalu ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI