Ia ajarkan tegar dalam hening, Â
Bahwa manis tak selalu menjadi tujuan.
Secangkir hitam ini, tanpa gula, Â
Adalah cermin, dari jiwa yang tegar, Â
Tak perlu selalu manis, Â
Untuk tetap merasa hidup, dan menikmati getirnya dunia.
Di antara busa dan cairan pekat, Â
Kupahami bahwa pahit adalah bagian, Â
Dari perjalanan, dari pencarian, Â
Menuju manisnya pencapaian yang sesungguhnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!