Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melukis Embun

19 Juni 2024   05:25 Diperbarui: 19 Juni 2024   05:37 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: dokumen pribadi 

Kala fajar merangkak pelan,  

Dalam lembayung jingga yang mengalun tenang,  

Embun pagi menari di atas dedaunan,  

Seperti lukisan alam dalam bingkai awan.

Kilauan beningnya menyapa semesta,  

Menyejukkan hati yang lelah berdusta,  

Setiap tetesnya menyimpan cerita,  

Tentang mimpi dan harapan yang tak pernah sirna.

Langit biru menjingga, cahayanya lembut,  

Menjaga embun dalam pelukan yang hangat,  

Di sela hembusan angin pagi yang ramah,  

Tersirat doa dan bisikan lembut yang tak terucap.

Dengan kuas waktu yang tak pernah berakhir,  

Alam melukis harmoni dalam hening,  

Menghadirkan keindahan yang tak terucap,  

Dalam setiap embun yang terbingkai indah.

Oh, embun pagi, beningmu abadi,  

Mengajarkan kita tentang kesederhanaan,  

Tentang bagaimana hidup berjalan pelan,  

Menikmati setiap detik dalam ketenangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun