Oleh: Abi WihanÂ
Mengapa mulut berbicara Â
Mengutarakan kata-kata Â
Adakah bisikan hati terdengar Â
Lewat lisan yang berbicara benar?
Mengapa telinga mendengar Â
Segala suara dan gemerincing riuh Â
Adakah cerita tersimpan rapi Â
Dalam bisikan angin dan lirih sunyi?
Mengapa kaki melangkah Â
Menapaki jalan tak bertepi Â
Adakah tujuan yang tersembunyi Â
Di setiap jejak yang tertinggal pasti?
Mengapa tangan memegang Â
Menggenggam erat kehidupan Â
Adakah kekuatan di balik sentuhan Â
Yang menghubungkan rasa dan impian?
Mengapa mata melihat Â
Menangkap dunia dalam sekejap Â
Adakah kisah yang terungkap Â
Di setiap pandangan yang menatap?
Mengapa hidung mencium Â
Aroma hidup yang mengalun lembut Â
Adakah kenangan yang terbungkus Â
Dalam wewangian yang tak terhapus?
Mengapa otak berpikir Â
Menelusuri misteri yang tersebar Â
Adakah jawaban yang terpintal Â
Di setiap simpul nalar yang menjalar?
Mengapa hati merasa
Tempat segala rasa berlabuh Â
Adakah cinta dan luka bersembunyi Â
Di dalam ruang yang tak terjamah waktu?
Mengapa jantung berdetak Â
Mengiringi irama kehidupan Â
Adakah harapan yang terpendam Â
Dalam denyut yang tak pernah diam?
Di balik setiap mengapa yang terlintas
Tersembunyi makna yang tak terbatas
Mengajarkan kita tuk bersyukur kepada yang DiatasÂ
Yang telah menjadikan kita mahluk yang sempurnaÂ
Aceh Tamiang, 31 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H