Marah?
Ketika marah, sistem saraf memicu berbagai reaksi biologis dan salah satunya adalah pelepasan hormon pemicu stres, seperti hormon adrenalin dan hormon kortisol. Kondisi ini membuat detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan pernapasan meningkat.
Jika tidak segera diatasi, marah bisa berdampak buruk bagi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, gangguan pernapasan, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan depresi.
Marah juga dapat memengaruhi hubungan sosial, pekerjaan, atau membuat Anda bermasalah dengan hukum, misalnya melakukan kejahatan, kekerasan, atau pelecehan fisik.
Reaksi orang ketika marah berbeda-beda. Ada yang mengekspresikannya secara verbal atau fisik, ada pula yang memendamnya. Namun, pastikan Anda meluapkan emosi atau amarah yang muncul dengan cara yang positif dan tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Marah?
Meredakan amarah ala Rasulullah
Membaca isti'adzah
Rasulullah bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)." (HR. Bukhari Muslim).
Diam
Dari Ibnu Abbas RA, Nabi bersabda, "Jika kalian marah, diamlah." (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).