Mohon tunggu...
Mario Reyaan
Mario Reyaan Mohon Tunggu... Ilmuwan - MSP, FPIK, UNPATTI

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Aku Mencintaimu dengan Melepaskanmu

8 Oktober 2018   16:42 Diperbarui: 8 Oktober 2018   16:58 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arloji terus bergerak maju tanpa ragu

Gerimisnya hujan dan lebatnya air mata saling beradu

Di sini, di ujung setapak yang sesak aku menulis puisi

Tentang hati yang nantinya sepi

Entah harus berkata apa

Banyak kisah kita tertulis saat senja

Rindangnya pohon jambu, ruang 3.4 yang kumuh

Telah menjadi ruang rindu tempat kita berteduh dari hujan cacian dan pujian yang tak menentu

Aku tahu dan kau pun tahu

Tak ada perjumpaan yang tak diakhiri dengan perpisahan

Namun yang pasti, tak ada perpisahan yang mampu memisahkan persaudaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun