Sebagai seorang penikmat sepakbola, saya dan teman-teman seumuran lainnya mungkin tergolong 'generasi transisi' (akan saya jelaskan pada lain waktu). Kami masih merasakan babak-babak akhir masa jaya Liga Italia sebelum kasus calciopoli, sekaligus merasakan bagaimana awal mula beberapa tim Liga Inggris mulai kebanjiran uang minyak dari Timur Tengah.
Kami masih sering menyaksikan gol-gol receh minim skill Fillipo Inzaghi, kharisma Francesco Totti atau Alesandro del Piero, duet elegan Paolo Maldini dan Alesandro Nesta, hingga tim idaman AC Milan asuhan Carlo Ancelotti.
Kejamnya Marco Materazzi di lini belakang Inter Milan (dan Andry Shevchenko yang sering jadi korbannya), rambut unik Nelson Dida, tampannya Christian Vieri, hingga si botak berwajah sangar bernama Juan Veron adalah sisa-sisa ingatan tentang Liga Italia dari bocah-bocah SD yang lebih doyan bergaul bersama kakak-kakaknya demi melihat-lihat gambar di Bolavaganza atau ikut menonton Real Madrid TV.
Namun, dari semua ingatan tersebut, mungkin teman saya tadi benar. Tidak ada yang lebih mudah diingat selain 'Pirelli'.
***
Perusahaan buku tulis secara tidak langsung telah merasuki saya (dan mungkin teman-teman lain) untuk semakin mencintai sepakbola. Siapa yang tidak bangga jika memiliki buku tulis dengan cover depan bergambar David Beckham atau Luis Figo?
Siapa yang  tidak senang jika memiliki buku bergambar Francesco Totti sewaktu berambut panjang yang lebih mirip seorang aktor Hollywood? Bahkan sekalipun saya begitu mengagumi kecantikan Diana Pungky kala itu, saya lebih tertarik punya buku tulis bergambar Genaro Gattuso.
Pirelli mendapat tempat istimewa, sebab ia menghiasi bagian depan jersey Inter Milan hingga kini. Di antara semua cover buku tulis bergambar pemain sepakbola, tidak ada sponsor yang lebih  ikonik dari Pirelli.
Saya pernah memiliki beberapa koleksi buku tulis: Ruud van Nistelrooy berkostum Manchester United dengan sponsor Vodafone, Zinedine Zidane dengan Siemens Mobile, Rui Costa dengan Opel, Robert Pires dengan O2, Kaka dengan Bwin, hingga Cristiano Ronaldo dengan AIG.
Namun, tidak ada yang lebih ikonik dari Francesco Toldo, Alvaro Recoba, atau Christian Vieri yang mengenakan jersey Inter Milan dengan sponsor Pirelli.