"Bisa tida sa gunting kuku malam-malam?"Â (Bisakah saya memotong kuku pada malam hari?)
"Bisa, ka. Kami dulu tida gunting kuku malam-malam karena dulu tida ada lampu."Â (Tentu saja bisa. Dulu, kami tidak memotong kuku waktu malam karena dulu tidak ada lampu.)
Masuk akal.
2. Jangan makan di tempat yang gelap.
Lagi, bentuk pemali ini berkaitan dengan aktivitas setan pada malam hari. Kata nenek, makan di tempat yang gelap dapat menyebabkan sial. 'Makhluk halus' akan menukar makanan kita dengan makanan yang masih mentah atau daging mentah sehingga menyebabkan sakit perut dan muntah-muntah.
Saya dan seorang teman pernah mengalami hal ini. Suatu malam di asrama, saya dan seorang teman tengah menonton pertandingan Liga Champions dari balik semak yang gelap. Ia juga menyiapkan segelas kopi untuk menemani nobar 'ilegal' kami.
Sepanjang babak pertama, kopi itu tidak kami sentuh. Baru ketika babak kedua akan dimulai, ia mohon izin menyeruput lebih dulu. Tiba-tiba ia terbatuk-batuk dan memuntahkan kembali kopinya. Sial. Kopi itu sudah dikerubungi semut!
Saya sendiri tidak tahu apakah pamali ini hanya tipuan untuk menakut-nakuti anak-anak atau tidak, yang jelas pamali ini sangat efektif untuk kehidupan bersama, teristimewa di asrama.
Selama saya hidup di asrama, ada satu hal menarik yang saya temukan: orang yang makan sendirian dalam gelap adalah orang-orang mage (pelit) yang tidak mau membagi makanannya dengan orang lain. Hah.
3. Jangan melanggar atau melangkahi kaki orang yang sedang duduk atau tidur.
Melanggar atau melangkahi kaki seseorang yang sedang duduk dengan kaki lurus ke depan diyakini dapat membuat orang yang dilanggar menjadi pendek. Demikian kata nenek saya. Untuk memutuskan pemali tersebut, si pelanggar harus melanggar balik dari arah berlawanan.