Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Remontada Barcelona Telah Kembali (?)

4 Februari 2021   21:04 Diperbarui: 4 Februari 2021   21:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antoine Griezmann melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Granada dalam pertandingan  melawan Granada pagi tadi. Sumber: Kompas.com

Namun, harus diakui bahwa semangat comeback itu perlahan memudar selepas era Guardiola dan Luis Enrique. Barcelona mulai identik dengan kekalahan-kekalahan memalukan di ajang Eropa.

Sebelumnya, mereka adalah tim yang menjadi 'pelaku remontada', tetapi perlahan menjadi korban dari spirit itu sendiri. Hal ini terlihat jelas dalam tiga edisi UCL terakhir. Mereka kalah 3-0 dari AS Roma di Olimpico, padahal sudah unggul 4-1 pada leg pertama di Camp Nou.

Musim berikutnya, klub asal Catalan itu berada di atas angin setelah unggul 3-0 atas Liverpool di Camp Nou. Namun, Liverpool (yang juga akrab dengan comeback) itu berbalik unggul 4-0 di Anfield.

Catatan itu makin diperparah dengan peforma Lionel Messi dan kawan-kawan pada musim lalu. Seusai vakum karena pandemi Covid-19, Barcelona tidak mampu mempertahankan posisi puncak setelah kompetisi dilanjutkan. Hal itu makin diperparah dengan kekalahan telak 8-2 dari Bayern Munich di UCL.

Menurut saya, spirit remontada akan lebih efektif apabila dipacu oleh mereka yang pernah mengalaminya. Dalam hal ini, pelatih menjadi faktor penting untung memancing semangat para anak buahnya, jika ia pernah melakukan remontada sewaktu masih menjadi pemain.

Johan Cruyff, Pep Guardiola, hingga Luis Enrique adalah legenda Barcelona yang pernah melakukan remontada kala masih menjadi pemain dan saat menjadi pelatih. Semangat yang sempat memudar setelah era Luis Enrique itu perlahan muncul kembali ketika Ronald Koeman yang juga pernah menjadi pelaku comeback saat masih menjadi pemain, menduduki kursi pelatih Barcelona.

Dan partai semifinal Copa del Ray pagi tadi adalah salah satu buktinya.

***

Hingga menit ke-87, Barcelona masih tertinggal 2-0 dari Granada. Kekalahan memalukan terlihat jelas di depan mata. Saya pun mulai mengambil ancang-ancang untuk mematikan laptop. Namun, gol Antoine Griezmann pada menit ke-88 membatalkan niat tersebut.

Rupanya gol pemain asal Perancis itu membuka keajaiban untuk Barcelona. Empat menit berselang, Jordi Alba menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak extra time.

Di babak extra time, Barcelona unggul setelah Griezmann kembali mencetak gol pada menit ke-100. Meskipun Granada sempat menyamakan kedudukan via tendangan pinalti tiga menit berselang, Barcelona kembali bangkit dengan memborong dua gol dalam tempo lima menit (Frenkie de Jong pada menit ke-108 dan Jordi Alba pada menit ke-113).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun