Seringkah kalian mendapat perintah dari bos di luar jam kerja? Kalau iya, jangan emosi dulu yak. Dengarkan cerita saya dulu yuk mengenai salah satu drama Korea yang berjudul The Secret Life of My Secretary yang diperankan oleh Kim Young-kwang sebagai si bos dan Jin Ki-joo sebagai sang sekretaris.
Intinya adalah saya tidak ingin membahas mengenai romansa percintaan antara keduanya, namun saya ingin membahas mengenai si bos yang bernama Do Min-ik di drakor tersebut yang suka sekali memerintah sekretarisnya bernama Jung Gal-hee bahkan di luar jam kerja dan bahkan untuk melakukan urusan pribadi si bos.
Kalau dalam drama Korea The Secret Life of My Secretary, tugas sang sekretaris yang tidak seharusnya dilakukan namun si bos ngotot memberi perintah, sebut saja:
- Memberi makan ikan arwana yang diletakkan di akuarium ruangan si bos di kantor.Â
Sekretaris dalam drama Korea tersebut diwajibkan masuk bahkan di hari liburnya hanya untuk memberi makan ikan arwana kesayangan bosnya.Â
Nyebelin gak sih! Bahkan sekretaris yang bernama Jung Gal-hee harus rela menahan lapar di waktu istirahat demi memberi makan ikan arwana tersebut.
- Membelikan kado untuk ibunya bos
Bos ingin memberikan kado untuk ibunya, namun sekretaris yang disuruh pergi ke toko untuk membeli barang tersebut. Itu sudah masuk ranah pribadi si bos gak sih?Â
Harusnya iya donk, namun di drama Korea The Secret Life of My Secretary, perintah bos ke sekretaris sudah sampai ke ranah pribadi yaitu membelikan kado untuk ibunya.
- Pulang sampai larut malam, mengikuti jam kerja bos
Kalau dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan sih seharusnya karyawan bekerja kurang lebih 8 jam setiap hari. Jika memang ada kondisi mendesak terkait pekerjaan, hitungannya lembur dan pastinya ada uang lembur donk.
Nah di drama Korea The Secret Life of My Secretary, Jung Gal-hee sampai rela lho pulang larut malam hanya demi menemani bosnya bekerja.
Lalu apakah ada di dunia nyata kejadian dimana karyawan,meskipun dia bukan sekretaris bos, namun sering disuruh bos untuk melakukan pekerjaan di luar jam kerja, bahkan cenderung dengan pressure yang tinggi?
Saya rasa mungkin ada kejadian tersebut namun tidak semua karyawan akan berani menolak. Bisa dibilang sungkan mungkin terhadap si bos yang konon sudah menggajinya setiap bulan.Â
Sebenarnya sah-sah saja apabila ada karyawan yang mau melakuan perintah bos meskipun itu di hari libur atau sudah lewat jam kerja, asalkan karyawan tersebut sukarela mengerjakannya.Â
Jangan mengeluh lho ya, manakala kamu sebagai karyawan sudah menyanggupi perintah bos di luar jam kerja, namun ternyata memberatkanmu dan masih mengeluh juga!
Alkisah ada seseorang yang berstatus karyawan, dimana suka sekali mendapat perintah bos di luar jam kerja. Uniknya lagi, perintah tersebut tidak tanggung-tanggung, yaitu di jam 11 malam!Â
Duh...duh... si karyawan mana sudah tertidur pulas, namun bos masih menelepon untuk dipesankan tiket pesawat. Alhasil karyawan tersebut harus terjaga demi bisa booking tiket pesawat melalui aplikasi, padahal kan kalau dipikir-pikir, bosnya juga bisa install aplikasinya sendiri yak! wkwkwk.
Sedihnya lagi, jarak rumah dan kantor karyawan itu sangat jauh sehingga ketika tiba-tiba mendapat telepon dari bos tengah malam, dia tidak bisa tidur nyenyak kembali.Â
Dia takut kebablasan tidur yang akan mengakibatkan terlambat masuk kerja. Terlambat masuk kerja, konsekuensinya potong gaji donk, hiks.
Alkisah lain menimpa seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan keluarga, dimana beban kerja lebih banyak berada di pundaknya ketimbang beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya.Â
Karena beban kerja yang berat namun tak pernah dirasakan, karyawan itu menderita kelelahan fisik dan mental sehingga setiap bulan harus pergi ke psikiater. Namun karena tuntutan ekonomi, karyawan itu pun masih bertahan bekerja di lingkungan kerja yang cenderung toxic.
Sering Bekerja Padahal Sudah Bukan Jam Kerja?Â
Sebagai karyawan, kita bisa mengambil sikap apabila di kantor menerima perlakuan yang sekiranya kurang adil dengan karyawan lainnya. Kok cuma kita sih yang diberi perintah?Â
Kok teman kita tidak pernah diberi pekerjaan di luar jam kerja? Jangan senang dulu ya gaes, kalau kamu diberi tugas oleh bos di luar jam kerja.Â
Bukan berarti kamu punya kompetensi lebih, namun bisa jadi karena tidak ada karyawan lain yang mau melakukannya dan hanya kamu yang bersedia melakukan pekerjaan di luar jam kerja.
Awalnya tidak ada masalah, lama kelamaan kamu akan merasa terbebani dan pastinya akan mengalami kelelahan secara fisik dan mental.
Sebagai karyawan tentu kamu bisa kok melakukan cara yang santun untuk bisa menolak perintah bos di luar jam kerja atau di hari libur. Berikut tips sederhana yang bisa dilakukan:
1. Komunikasikan Dengan Bos dan Rekan Kerja Lainnya
Di kantor, saya yakin karyawan bukan kamu saja kok. Ada beberapa rekan kerja lain yang bisa berbagi tugas dan tanggung jawab, apabila bos suka memberi perintah dadakan di luar jam kerja.Â
Sebaiknya kamu mengadakan rapat internal yang melibatkan bos dan rekan kerja lainnya untuk membuat jadwal piket, siapa saja yang bisa dihubungi di luar jam kerja secara bergantian ketika bos membutuhkan, sehingga beban kerja tidak hanya berada di pundakmu saja.
Dengan musyawarah mufakat bersama tim kerja, saya yakin tidak akan ada lagi drama bos malam-malam menghubungi untuk memberi perintah secara terpusat kepada satu karyawan saja.
2. Tolak Dengan Halus Beserta Alasan yang Tepat
Apabila poin pertama menemui jalan buntu, ketika bos memberi perintah di luar jam kerja, maka jika terlalu memberatkan, sudah saatnya kamu sebagai karyawan menolak dengan alasan yang logis dan santun. Jika pekerjaan tersebut bisa dilakukan keesokan harinya, maka jelaskan bahwa kamu sanggup menyelesaikan tugas dari bos keesokan hari di jam kerja dengan tepat waktu.
3. Matikan Gawai di Hari Libur atau Selepas Jam Kantor
Apabila cara nomor 1 dan 2 sudah tidak efektif dilakukan, kamu bisa mematikan gawai di hari libur atau ketika sudah berada di luar jam kerja.Â
Kecuali memang posisimu sangatlah vital di perusahaan sehingga tidak memungkinkan untuk mematikan gawai, rasanya sah-sah saja kok kamu berada di mode silent untuk sejenak beristirahat dari penatnya pekerjaan.
Penutup
Jika ada karyawan yang masih dihubungi bos untuk bekerja di luar jam kerja, maka coba ambil langkah bijak agar tidak terjadi terus menerus.Â
Bukankah setiap masalah itu ada solusinya, asalkan kedua belah pihak baik itu pimpinan maupun karyawan bisa saling memahami satu dengan lainnya.
Jangan jadi bos atau pimpinan kerja yang toxic sehingga membuat karyawan tidak betah bekerja. Sebagai karyawan, cobalah untuk bekerja sama dengan rekan kerja lain agar kebiasaan bos memberi perintah di luar jam kerja dapat ditanggung bersama-sama.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H