Saya rasa mungkin ada kejadian tersebut namun tidak semua karyawan akan berani menolak. Bisa dibilang sungkan mungkin terhadap si bos yang konon sudah menggajinya setiap bulan.Â
Sebenarnya sah-sah saja apabila ada karyawan yang mau melakuan perintah bos meskipun itu di hari libur atau sudah lewat jam kerja, asalkan karyawan tersebut sukarela mengerjakannya.Â
Jangan mengeluh lho ya, manakala kamu sebagai karyawan sudah menyanggupi perintah bos di luar jam kerja, namun ternyata memberatkanmu dan masih mengeluh juga!
Alkisah ada seseorang yang berstatus karyawan, dimana suka sekali mendapat perintah bos di luar jam kerja. Uniknya lagi, perintah tersebut tidak tanggung-tanggung, yaitu di jam 11 malam!Â
Duh...duh... si karyawan mana sudah tertidur pulas, namun bos masih menelepon untuk dipesankan tiket pesawat. Alhasil karyawan tersebut harus terjaga demi bisa booking tiket pesawat melalui aplikasi, padahal kan kalau dipikir-pikir, bosnya juga bisa install aplikasinya sendiri yak! wkwkwk.
Sedihnya lagi, jarak rumah dan kantor karyawan itu sangat jauh sehingga ketika tiba-tiba mendapat telepon dari bos tengah malam, dia tidak bisa tidur nyenyak kembali.Â
Dia takut kebablasan tidur yang akan mengakibatkan terlambat masuk kerja. Terlambat masuk kerja, konsekuensinya potong gaji donk, hiks.
Alkisah lain menimpa seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan keluarga, dimana beban kerja lebih banyak berada di pundaknya ketimbang beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya.Â
Karena beban kerja yang berat namun tak pernah dirasakan, karyawan itu menderita kelelahan fisik dan mental sehingga setiap bulan harus pergi ke psikiater. Namun karena tuntutan ekonomi, karyawan itu pun masih bertahan bekerja di lingkungan kerja yang cenderung toxic.
Sering Bekerja Padahal Sudah Bukan Jam Kerja?Â
Sebagai karyawan, kita bisa mengambil sikap apabila di kantor menerima perlakuan yang sekiranya kurang adil dengan karyawan lainnya. Kok cuma kita sih yang diberi perintah?Â