Sementara saya, sama sekali tidak berkeberatan bertukar warna gawai dengannya. Bahkan sejujurnya, saya lebih menyukai gawai yang berwarna hitam daripada yang putih. Alhasil, pertukaran suvenir ini membuat kami berdua diliputi perasaan bahagia. Lebih dari itu, hati kami pun terikat satu sama lain hingga kini, sekalipun kami terpisahkan benua.
Jika kangen kepada teman-teman sesama Local Guide dari berbagai negara itu, saya memandangi suvenir itu satu demi satu. Serasa masih terdengar suara mereka. Masih teringat momen bersama si pemberi suvenir dan nuansa yang mewarnai perasaan kami saat itu.
Perjalanan ke San Jose dan mengikuti acara tahunan tersebut, pada akhirnya bukan sekadar perjalanan yang menyegarkan. Dengan suvenir-suvenir yang saya terima dari banyak orang, saya merasa mendapatkan kekayaan tak terhingga dalam rupa kisah yang diukir pada lembar persahabatan kami.
Sesekali, dengan teman-teman tertentu yang bisa, kami masih saling berkomunikasi secara daring. Lewat chat atau ngobrol menggunakan Google Hangout. Isi pembicaraannya? Pasti serulah!
Acara serupa di tahun ini, entah tetap dilangsungkan atau akan ditunda karena pandemi Covid-19. Melihat kondisi ini, perasaan sedih datang dan meliputi hati saya. Ah, semoga virus corona ini segera berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H