Iwan Poernawan, Ketua RW 09 Sukaluyu menjelaskan sebagai berikut:
"Sebelum program KBS, setiap hari  ada 3 orang petugas sampah yang masing-masing membawa gerobak berisi sampah ke TPS. Sekarang, setiap 2 hari hanya 1 motor sampah,"
"Kapasitas gerobak maupun motor sampah adalah 1 kubik. Dulu, RW 09 Sukaluyu membuang 18 kubik sampah per minggu. Sekarang hanya 3 kubik per minggu. Tingkat partisipasi warga yang memisah sampah baru 51 %, jika sudah 100 %, insyaallah, sampah yang keluar akan lebih sedikit lagi."
Jauh banget ya? Sebelum program KBS, RW 09 Sukaluyu membuang 18 kubik sampah per minggu, sesudah KBS hanya membuang sampah 3 kubik ke TPS. Sementara target KemenLHK pengurangan sampah 2030 hanya 30 %.
Wah mudah atuh itu mah!
Jika KemenLHK serius membebas sampahkan Indonesia, mengapa tidak menerapkan program KBS ya ? Dimulai dari perumahan yang penduduknya cenderung homogen dan pengelolaan sampahnya lebih mudah.
Kisah lebih lanjut tentang KBS Sukaluyu bisa dibaca di sini:
Dunia Tanpa Sampah Bukan Impian
Juga ada tulisan tentang petugas sampah RW 09 Sukaluyu yang meninggal dunia setelah tanpa sengaja menginjak tusuk sate. Kisah tragisnya segera diketahui anggota komunitas Bandung Juara Bebas Sampah. Apa kabar dengan para petugas sampah di luar program KBS? Pastinya gak terdeteksi.
Petugas Sampah Tewas karena Injak Tusuk Sate, Jangan Sampai Terulang!
Sampahku, (Bukan) Tanggung Jawab Petugas Sampah