"Air dan Perubahan Iklim" menjadi tema Hari Air Sedunia, 22 Maret 2020. Seperti tahun-tahun sebelumnya yang menampilkan beragam tema, seperti "Water for All, Leaving No One Behind" pada tahun 2019, dan "Nature for Water" di tahun 2018.
PBB memprediksi pada tahun 2050, populasi dunia akan tumbuh sekitar 2 miliar orang atau mencapai jumlah hampir 10 miliar, dan Indonesia menempati peringkat ke 4 sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak.
Alih fungsi lahan tak terelakan. Akibat ulah manusia sebanyak 71 persen lahan basah alami dunia telah hilang sejak tahun 1900. Bersamaan dengan itu climate change memperburuk situasi.
Pada 2018, IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), sebuah lembaga penelitian resmi di bawah PBB, menggambarkan konsekuensi bencana yang memungkinkan suhu rata-rata global melebihi 1,5 derajat Celcius.
Sungguh bukan perpaduan yang bagus. Namun bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun Jakarta diprediksi akan tenggelam pada 2050, namun manusia tidak hanya rese, namun juga kreatif. Manusia kerap melakukan inovasi tak terduga.
Tunggu saja apa yang akan dilakukan manusia menghadapi kelangkaan air terkait climate change, sekaligus ancaman banjir yang bakal lebih parah.
Saya sih optimis.
sumber: Tempo.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H