Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Petugas Sampah Tewas karena Injak Tusuk Sate, Jangan Sampai Terulang!

16 September 2019   15:37 Diperbarui: 17 September 2019   15:13 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gun Gun Saptari (dok. Maria G Soemitro)

David Sutasurya (dok. Maria G Soemitro)
David Sutasurya (dok. Maria G Soemitro)

Apa Kata David Sutasurya?
"Mereka yang membuang sampah tanpa terpilah, berarti menghina petugas sampah", kata Direktur YPBB Bandung, David Sutasurya.

Seperti diketahui, komunitas YPBB Bandung berkiprah selama 26 tahun dalam gaya hidup organis, mengajak masyarakat perkotaan agar mengubah paradigma tentang sampah. Salah satu kalimat pedas yang pernah dilontarkan David adalah:

"Masyarakat sulit mengubah paradigma tentang sampah karena terkendala sikap hidup feodal."

Yup, benar banget ya? Tidak kaya, miskin, tua, muda, gemar membuang sampah sembarangan dengan alasan "toh sudah bayar uang sampah" atau " toh nanti ada pemulung yang ngambil", serta alasan lain yang menunjukkan sikap sok feodal.

Karena itu, seperti dikatakan David kemudian: "Pemilahan sampah sudah seharusnya merupakan kewajiban, bukan sekedar lagi sekadar kontribusi".

Mohamad Bijaksana Junerosano (dok. Maria G Soemitro)
Mohamad Bijaksana Junerosano (dok. Maria G Soemitro)

Apa kata Sano?
"Harus ada keadilan dalam hal pembayaran retribusi sampah. Keluarga yang banyak menghasilkan sampah harus membayar retribusi lebih tinggi dibanding mereka yang telah memilah sampah, sehingga output sampah hanya sedikit".

Prinsip ini sesuai dengan keadilan pembayaran yang telah dilakukan pada pelanggan listrik dan air. Pelanggan yang menggunakan listrik/air lebih banyak harus membayar rupiah lebih banyak pula.

Gerakan perubahan paradigma yang disertai reformasi persampahan telah lama menjadi fokus gerakan David dan Sano. Sano, nama panggilan Mohamad Bijaksana Junerosano, Founder Greeneration Indonesia dan Waste4Change. Keduanya, David dan Sano, sama-sama aktif sejak bangku kuliah di ITB bergelut di bidang persampahan dengan gayanya masing-masing.

Pastinya ingat gerakan "Diet Kantong Plastik" yang berhasil memunculkan peraturan kantong plastik berbayar di retail modern. Kiprah Sano dalam kantong plastik berbayar bisa dibaca di sini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun